“…….dari pengungkapan peran para pembunuh itu kita sekarang bisa bertanja, bagaimana bisa menggolongkan atau mengelompokkan mereka? Ideologi mereka djelas anti komunis, tapi seperti apa kejakinan politik mereka? Apa alternatif mereka bagi komunisme jang mereka bentji itu? Bagaimana mereka bisa sampai begitu kedjam, begitu anti komunis, begitu anti kiri? Beladjar di manakah mereka? Siapa jang mempengaruhi mereka? Kalau kalangan komunis Indonesia djelas2 terpengaruh oleh gerakan serupa di Eropa (dengan salah satu tokohnja Henk Sneevliet), bagaimana dengan mereka jang anti komunis ini? Gerakan Eropa mana jang mempengaruhi mereka? Siapa pula jang memperkenalkan aliran matjam itu di Indonesia? Atau mungkinkah kejakinan serta kekedjian mereka asli dan chas Indonesia, walaupun sebenarnja Nusantara selalu menjerap pengaruh dari pelbagai pendjuru dunia?
Dengan mengadjukan rangkaian pertanjaan ini kita akan bisa menampilkan latar belakang jang lebih lengkap bagi para pelaku. Lebih dari itu akan tampil sosok kanan Indonesia sebagai lawan kalangan komunis, korban mereka. Langkah ini merupakan tindak landjut jang masuk akal sadja bagi pengungkapan2 jang berlangsung selama satu dekade lebih belakangan…….”
dipetik dari artikel
“Orde bau — rezim kanan pelaku pembunuhan massal” oleh Joss Wibisono
“Surat perintah pembunuhan: antara Hitler dan harto” oleh Joss Wibisono
“50 tahun G30S dalam sorotan pers Belanda” oleh Joss Wibisono
“G30S dan akal bulus orde bau: dari Malang lewat Salatiga sampai Amsterdam” oleh Joss Wibisono
“Bagaimana para djenderal gugur” oleh Benedict R. O’G. Anderson
Diterdjemahkan dari versi asli (bahasa Inggris), ke dalam edjaan Suwandi, edjaan jang paling disukai oleh Oom Ben, penulis analisa ini.
“Soeharto dan diktator2 Nusantara lain*)” oleh Joss Wibisono
“Adolf Heuken versus Joop Beek: pastor tidak boleh berpolitik praktis” oleh Joss Wibisono
Onghokham dan Orde Baru: Sejarah yang Masih Perlu Diungkap – Joss Wibisono
Resensi To Remain Myself: The History of Onghokham karya David Reeve
“Victim’s Plight, Perpetrator’s Absence” by Joss Wibisono
“Operación Yakarta: bagaimana Cile beladjar pada Indonesia” oleh Joss Wibisono
“Anomali Sedjarah” oleh Joss Wibisono
Fasisme, Pelarangan Buku, dan Sastra Eksil – Joss Wibisono
Fasisme dan Buku – Joss Wibisono
Pesan Tersamar Pameran Revolusi Indonesia – Pameran di Rijksmuseum, Amsterdam – tengarai.id
Wawancara Joss Wibisono dengan Brad Simpson Saksi Ahli IPT 1965
Wawancara Joss Wibisono dengan Dianto Bachriadi Saksi IPT 1965 (Komisioner Komnas HAM)
Wawancara Joss Wibisono dengan Dianto Bachriadi Saksi IPT 1965
Wawancara Joss Wibisono dengan Nursyahbani Katjasungkana [Koordinator IPT 165]
tentang IPT 1965
Tribunal Rakyat Internasional: Menolak Bungkam, Melawan Impunitas (bg 1)
Ayu Wahyuningroem (2015)
Tribunal Rakyat Internasional: Menolak Bungkam, Melawan Impunitas (bgn 2)
Ayu Wahyuningroem (2015)
PUTUSAN AKHIR MAJELIS HAKIM INTERNATIONAL PEOPLE’S TRIBUNAL 65
Putusan IPT 1965 : Indonesia Lakukan Genosida [Memahami Lebih Jauh ABC Genosida]
SUHARTO, RANTAI KOMANDO DAN KETOK PALU KEJAHATAN GENOSIDA 1965
Keterlibatan Pemerintah Australia dalam Kejahatan Kemanusiaan dan Genosida 1965-1966
Seri Kompilasi Kajian Ilmiah Genosida 1965-1966
Asvi Warman Adam,Baskara T. Wardaya, Ariel Heryanto,Robert Cribb, Annie Pohlman, John Roosa, Saksia Wieringa, Katharine McGregor, Peter Dale Scott, Benedict Anderson, Vannessa Hearman, Jess Melvin, Noam Chomsky, Bradley Simpson, Geoffrey Robinson, Greg Poulgrain, Alex de Jong, Andre Vltchek, Taomo Zhou , Soe Tjen Marching, Peter Kasenda, Aiko Kurasawa,Vijay Prashad,, Akihisa Matsuno , Ruth Indiah Rahayu, Nathaniel Mehr, Adam Hughes Henry , Henri Chambert-Loir, Wim F.Wertheim, Steven Farram, Sri Lestari Wahyuningroem , Joss Wibisono, Leslie Dwyer – Degung Santikarma, Vincent Bevins,Wijaya Herlambang, Budiawan, Ong Hok Ham, Rex Mortimer, Olle Törnquist, Max Lane, Hilmar Farid , Michael G. Vann , Gerry van Klinken, Grace Leksana, Ken Setiawan, Ayu Ratih, Yosef Djakababa, Aan Anshori, Muhammad Al-Fayyadl, Roy Murtadho, Deirdre Griswold , David T. Hill, Yoseph Yapi Taum, Aboeprijadi Santoso, Adrian Vickers, John Gittings, Jemma Purdey, Henk Schulte Nordholt, Martijn Eickhoff, Made Surpriatma, Dahlia Gratia Setiyawan, Uğur Ümit Üngör, Manunggal Kusuma Wardaya, Gloria Truly Estrelita, Wulan Dirgantoro, Kar Yen Leong, Wulan Dirgantoro, Muhidin M. Dahlan, Dhianita Kusuma Pertiwi, Elsa Clavé, Justin L. Wejak, Douglas Kammen, Martin Suryajaya, Chris Wibisana, Satriono Priyo Utomo