How Did The General Die? – Artikel (Kajian) Ilmiah Benedict Anderson Terkait Genosida 1965-1966 – Benedict Anderson Articles on Indonesian Genocide/Massacre 1965-1966

 
 
pengantar
Artikel Asvi Warman Adam ini menyoroti peran penting karya Ben Anderson secara khusus the Cornell Paper, How Did the Generals Die and the Bungkus interviews
 

Ben Anderson’s works on Indonesia challenged Suharto’s military rule – Asvi Warman Adam

periksa juga

Ben Anderson, Seorang IlmuwanProgresif – Made Supriatma

Obituari: Benedict Anderson (1936-2015) – John Rossa

karya-karya BEN (BENEDICT) ANDERSON

A PRELIMENARY ANALYSIS OF THE OCTOBER 1, 1965 COUP IN INDONESIA – BENEDICT ANDREASON AND RUTH MC VEY

 

HOW DID THE GENERALS DIE? Ben Anderson


“Bagaimana para djenderal gugur” oleh Benedict R. O’G. Anderson 

(terjemahan JossWibisono)

The World of Sergeant-Major Bungkus: Two Interviews with Benedict Anderson and Arief Djati

Kebal Hukum dan Pemeranan Kembali

Refleksi tentang Pembantaian 1965 di Indonesia dan Warisan Sejarahnya

Benedict Anderson

Impunity and Reenactment:Reflections on the 1965 Massacre in Indonesia and its Legacy

karya-karya lain yang relevan

Bagian terakhir karangan ini mengajukan argumen bahwa tatanan Orde Baru dipahami sebagai suatu kebangkitan kembali lembaga  negara dan kemenangan terhadap kekuatan masyarakat dan bangsa. Dasar-dasar kemenangan negara terletak pada penghancuran fisik P.K.I. dan sekutu-sekutunya, penindasan gerakan-gerakan dari tengah masyarakat, pembersihan aparat negara (Orde Lama) dan penyingkiran presiden Sukarno sebagai kekuatan politik—ini semua dicapai dalam periode Oktober 1965 s/d April 1966. Akan tetapi, watak kemenangan itu hanya dapat dipahami dengan menyoroti karir awal jenderal Suharto terlebih dahulu, sebelum menunjau bagian-bagian haluan pemerintahan yang ditempuh selama 15 tahun terakhir, sebab, kedua hal tersebut—karir Suharto dan haluan Orde Baru—sangat berkaitan.

selengkapnya Negara Kolonial Dalam Baju Orde Baru* B.R.O.G. Anderson

 

 

 

Seri Kompilasi Kajian Ilmiah Genosida 1965-1966 

Asvi Warman Adam,Baskara T. WardayaAriel Heryanto,Robert CribbAnnie PohlmanJohn RoosaSaksia WieringaKatharine McGregorPeter Dale ScottBenedict AndersonVannessa HearmanJess MelvinNoam ChomskyBradley Simpson, Geoffrey RobinsonGreg PoulgrainAlex de JongAndre VltchekTaomo Zhou Soe Tjen Marching, Peter Kasenda, Aiko Kurasawa,Vijay Prashad,Akihisa Matsuno  , Ruth Indiah RahayuNathaniel MehrAdam Hughes Henry Henri Chambert-Loir, Wim F.Wertheim, Steven FarramSri Lestari Wahyuningroem , Joss WibisonoLeslie Dwyer – Degung Santikarma, Vincent Bevins,Wijaya Herlambang, Budiawan, Ong Hok HamRex Mortimer, Olle Törnquist, Max Lane, Hilmar Farid , Michael G. Vann Gerry van KlinkenGrace Leksana, Ken SetiawanAyu RatihYosef DjakababaAan Anshori, Muhammad Al-Fayyadl, Roy MurtadhoDeirdre Griswold , David T. HillYoseph Yapi Taum, Aboeprijadi Santoso,  Adrian Vickers, John Gittings, Jemma PurdeyHenk Schulte NordholtMartijn EickhoffMade SurpriatmaDahlia Gratia Setiyawan, Uğur Ümit Üngör, Manunggal Kusuma WardayaGloria Truly EstrelitaWulan DirgantoroKar Yen LeongWulan DirgantoroMuhidin M. DahlanDhianita Kusuma PertiwiElsa ClavéJustin L. WejakDouglas KammenMartin Suryajaya, Chris WibisanaSatriono Priyo Utomo
*MASIH TERUS DITAMBAHKAN **HANYA ARTIKEL (FREE) ONLINE YANG DIKOMPILASI



Simak 1600 ‘entry’ lainnya pada link berikut

Daftar Isi Perpustakaan Genosida 1965-1966

Road to Justice : State Crimes after Oct 1st 1965 (Jakartanicus)

 
 
 
 
13047818_10209343119272764_8338060706038815101_o13043485_10209343122352841_1135692553504633931_n (1)
 
Definisi yang diusulkan D. Nersessian (2010) untuk amandemen/ optional protocol Konvensi Anti-Genosida (1948) dan Statuta Roma (2000) mengenai Pengadilan Kejahatan Internasional. (disalin dari Harry Wibowo)
 
 
 
 
Bookmark and Share

Tinggalkan komentar