Jejak Bisu ‘Revolusi’ : Situs-situs ‘Sejarah Kiri’ Yang Dirampas, Dari Kantor CC PKI, Dewan Nasional SOBSI, Pemuda Rakyat, Gerwani, Tjidurian 19 (Lekra) Hingga Rumah DN Aidit dan Njoto

simak pula

Kompilasi Sejarah (yang Dihilangkan) : SOBSI, BTI, Lekra, Gerwani, Pemuda Rakyat, CGMI, IPPI, PGRI Non–Vaksentral, Harian Rakyat, Penerbit Yayasan Pembaruan

“PKI. Rupa biadab Gerwani, Lekra, SOBSI, BTI, CGMI, IPPI, HSI, PGRI Vak Sentral itu sepertinya sudah tidak bisa diperbaiki lagi. Saya dulu menduga terbitnya buku John Roosa bisa mengklirkan banyak hal, tetapi tetap tidak berkutik di bawah score film Pengkhianatan G30S/PKI yang oleh Presiden B.J. Habibie yang notabene pendiri ICMI sudah distop pemutarannya, tetapi oleh pensiunan jenderal ngotot diputar sebagai “dokumen sejarah”.

Esai ini hanya upaya yang teramat minimal memberi wajah yang perlahan menjadi sangat fiksi dari wajah organisasi-organisasi yang sudah disebutkan sebelumnya: Gerwani, Lekra, SOBSI, BTI, CGMI, IPPI, HSI, PGRI Vak Sentral.

Mempersiapkan kongres, jualan buku, memperingati haul komposer terkemuka, seminar marxisme, gerakan turun ke jalan antikorupsi (pencoleng/koruptor salah satu dari tiga setan kota), perjuangan menegakkan uu reforma agraria yang matisuri, gerakan antiperang Vietnam sama sekali tidak boleh ditiru generasi muda cinta negeri karena itu kegiatan-kegiatan yang dilakukan kaum biadab.

Saya kira, sejarawan-sejarawan akademis yang gelarnya sudah sampai doktoral itu mesti lebih bekerja keras lagi. Ini sudah di luar kemampuan sejarawan-sejarawan partikelir!” (dari facebook Muhidin M. Dahlan)

pengantar untuk artikel Kegiatan ‘Biadab’ Orang PKI Sepekan Sebelum 1 Oktober 1965 — Muhidin M. Dahlan @mojok.co

Jejak Bisu ‘Kiri’ Usai Gerakan 30 September -merdeka.com

**Situs-situs Kantor CC PKI, DPN SOBSI, Harian Rakjat, Gerwani, Sekretariat Lekra Cidurian, Universitas Res Publica, Rumah DN Aidit dan Penjara Bukit Duri…

Kantor CC PKI Riwayatmu Kini – historia.id

Pernah menjadi simbol kejayaan kaum merah, kini bekas Kantor CC PKI terancam musnah

Kantor Pusat CC PKI di Jakarta dibakar massa anti PKI demonstran tgl 29 okt 1965

Nahasnya Organisasi-Organisasi Onderbouw PKI – tirto.id

Arsip Foto Kantor SOBSI Tahun 1950-an

In the late 1950s house number 14 was the office of SOBSI (Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia), the largest trade union federation in Indonesia at the time. In the decades after the house has been severely altered, and today there is not much that reminds of the original Moojen design.

simak MOOJEN’S HOUSES IN KRAMAT (5) –  Sven Verbeek Wolthuys

*Eks Lokasi Kantor Dewan Nasional SOBSI

Tempat dijuluki ‘Kremlin’ dulunya adalah tiga rumah di Jalan Kramat V, yakni nomor 14, 16, dan 18. Sebelum pecah Gerakan 30 September (G30S) tahun 1965, tiga rumah itu adalah kantor Dewan Nasional Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia (SOBSI). Kantor itu lantas diambil alih oleh militer dan disulap menjadi markas unit Pelaksana Khusus Kopkamtib (Laksus Kopkamtib), dibentuk oleh Soeharto pada 10 Oktober 1965. Dipimpin Ali Murtopo, organisasi itu bertugas ‘menjaga’ stabilitas politik Orde Baru. Pada 1988, Soeharto membubarkan Kopkamtib dan menggantinya dengan badan Koordinasi Bantuan Pemantapan Stabilitas Nasional (Bakorstranas)

simak Kremlin & penyiksaan aktivis orde baru – merdeka.com

Kantor Penerbitan Jajasan (Yayasan) Pembaruan – Jalan Kramat V No 7

(berdasarkan alamat yang dicantumkan dalam terbitan-terbitan JP)

bila tidak ada perubahan nomer inilah penampakan Jalan Kramat V No 7 sekarang

*berdasarkan artikel diatas tentang Mojen Houses yang kemudian menjadi kantor SOBSI diketahui bahwa nama jalan dan nomer tidak berubah sejak jaman kolonial Belanda hingga saat ini, besar kemungkinan inilah bekas kantor Jajasan Pembaruan

simak google map Jalan Kramat 5 No 7

Hr. Bandaharo pernah menyuruh saya membawakan naskah kumpulan puisinya (lupa judulnya) untuk diberikan kepada B.C. Samah, kepala penerbit Pembaruan, untuk diterbitkan. Tugas itu dia berikan di markas Lekra, Tjidurian 19. Jaraknya sekitar dua kilometer, jalan kaki melewati rumah sakit Raden Saleh. Tahun 1963, saya kira. Masuk dari Jalan Kramat Raya letaknya di sebelah kiri, SOBSI di kanan. Kamah juga ditangkap Operasi Kalong, disiksa berdarah-darah. Sesudah kamp konsentrasi Kalong ke mana lagi dia dijebloskan, apakah sampai Buru, saya tak tahu. (kesaksian Martin Aleida)

Arena Berkesenian Lekra di Jalan Cidurian 19 – CNN Indonesia

Saat peristiwa G30S pecah, Lekra ikut diseret sebagai pihak yang dituduh bertanggung jawab. Rumah Cidurian 19 yang dijadikan kantor Lekra, kata Jean, telah dirampas oleh tentara.

Gedung Pertemuan SBKA Manggarai 

*pengalan kisah Serikat Buruh Kereta Api anggota SOBSI (dan Gedung Pertemuan SBKA) dibahas dalam buku Buried Histories oleh John Roosa

periksa dalam jendela google book Buried Histories

periksa Gedung Pertemuan SBKA yang masih utuh hingga kini Google Earth SBKA

Kantor Pusat Pemuda Rakyat

Kantor Pemuda Rakjat terletak di Tanah Abang III No 2A, Jakarta. Menurut Martin Aleida, lokasi persisnya di pojok jalan sebelah timur. Lokasi itu saat ini sudah menjadi Mess Perwira Menengah (Pamen) Komando Daerah Militer VI Mulawarman.

disalin dari Nahasnya Organisasi-Organisasi Onderbouw PKI – tirto.id

periksa eks lokasi Kantor Pemuda Rakyat melalui google earth

Kampus Merah Universitas Res Publica Sumbangsih Siauw Giok Tjhan Di Bidang Pendidikan – respublika.id

*ditutup dan dirampas oleh penguasa pasca g30s

Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan Nomor: 014/dar. Tahun 1965 tentang Pembukaan Kembali Universitas Res Publica di Jakarta Kini Bernaung di Bawah Nama Universitas Trisakti

Siapa Membakar Kampus Res Publica – Tempo

Penyerangan, Perusakan Universitas Res Publica 17 oktober 1965.

Akademi Ilmu Sosial Aliarcham

AISA didirikan pada tahun 1959 sebagai sekolah tinggi partai, pusat pelatihan kader senior. Bismar Oloan Hutapea adalah direkturnya. Buku Sosialisme Indonesia karya Aidit menjadi teks primer yang dijadikan pegangan. Beda dengan Unra, konsepsi teoritik lebih banyak dikuliti di AISA. Ini setidaknya bisa kita lihat dari 5 departemen yang disediakan di AISA; Filsafat, Ekonomi Politik, Sejarah Gerakan Buruh Internasional, Masalah-masalah Revolusi Indonesia, serta Bahasa dan Budaya.

Sekolah teori sosial-politik yang didirikan pada tahun 1959 itu terletak di Jalan Padang nomor 21, Tebet Jakarta.

disalin dari AKADEMI KIRI – Elsaonline

visual google earth eks lokasi Jalan Padang No 21

(bangunan lama sudah tidak ada, yang nampak adalah bangunan baru)

tak jauh dari Jalan Padang kini diperkirakan di Jalan Sahardjo No 100 dulu juga merupakan kompleks Akademi Ilmu Sosial Aliarcham yang cukup luas. Ada kantor koperasi, taman kanak-kanak, klinik dan dapur umum

Rumah dan Kediaman Pimpinan PKI

Demonstran anti PKI merusak rumah pimpinan PKI di Jakarta tgl 14 oktober 1965

Kesaksian Ilham Aidit Tentang Ayah Serta Ibunya dan Rumah Yang Dijarah

Ilham sempat melihat sang ayah meninggalkan rumah pada pukul 11 malam pada 30 September 1965.

Namun ia tak menyangka bahwa saat itulah untuk terakhir kalinya melihat sang ayah.

Seminggu kemudian ibunya juga pergi dari rumah entah kemana.

“Saya meninggalkan rumah itu kira-kira 10 hari setelah itu. Saya sempat enggak ada bapak dan ibu. Kemudian saya dijemput oleh adik ibu untuk pindah ke tempat mereka,” ujar Ilham seperti dikutip dari Tribun Jabar, Minggu (30/9).

sumber : https://www.grid.id/

Kenangan di Jalan Malang – tempo

Kini, rumah seluas 800 meter persegi itu menjadi wisma para pastor Gereja Santo Ignatius. Sebelumnya, sepeninggal Njoto, rumah itu sempat ditempati penghuni liar, sebelum kemudian diambil alih tentara. Pada 1968, seorang pendeta Belanda dari Gereja Santo Ignatius, Pastor Groos, membeli bangunan tersebut. Sejak itulah rumah tersebut mengalami berkali-kali renovasi hingga “wajah” aslinya hilang. “Saat dibeli, kondisinya tidak layak ditempati,” kata Subagyo, mantan pengurus wisma itu.

Soetarni sendiri tidak tahu pemilik rumah tersebut sebelumnya. “Saya tidak pernah tanya, bagaimana suami dapat rumah itu,” katanya. Keluarga Njoto pindah ke sana pada 1956. Saat itu Njoto baru punya dua anak, Indah Svetlana Dayani, 3 tahun, dan Ilham Dayawan, 1 tahun.

simak pula

Buntut G 30 S : Pengikutnya Dihilangkan, Asetnya Dirampas | Buka Mata – Narasi Newsroom *Aset-aset PKI di Tangan Militer

Buntut G 30 S : Pengikutnya Dihilangkan, Asetnya Dirampas | Buka Mata – Narasi Newsroom *Aset-aset PKI di Tangan Militer

[Seri Laporan Deduktif Online] Aset Bisa Dirampas, Tetapi Memori Tinggal. *perampasan aset bangunan milik organisasi PKI dan ormas kiri lainnya

[Seri Laporan Deduktif Online] Aset Bisa Dirampas, Tetapi Memori Tinggal. *perampasan aset bangunan milik organisasi PKI dan ormas kiri lainnya

Gedung Badan Perentjanaan Pembangunan -Bappenas Yang Digunakan Untuk Menggelar Mahmakah MIliter Luar Biasa (Mahmilub). dok video pengadilan pimpinan PKI Sudisman

[Sidang Mahmilub G30S] Asvi : Jelas targetnya,melenyapkan mereka!* I Genosida Politik 1965-1966

**dari buku Neraka Rezim Soeharto: Misteri Tempat-tempat Penyiksaan Orde Baru Penulis: Margiyono (ed.) dan Kurniawan Tri Yunanto

Neraka Rezim Suharto (the Untold Story)

Oleh: Harsutejo

Rumah Setan di Gunung Sahari terletak di Gunungsahari III, sebuah rumah besar milik seorang Tionghoa yang dirampas dan dijadikan markas Operasi Kalong setelah tragedi 1 Oktober 1965. Operasi di bawah Mayor Suroso ini pula yang berhasil menangkap orang keempat PKI Sudisman karena pengkhianatan kawan dekat dan pembantunya. Algojo yang bernama Letnan Bob tersohor kekejamannya, setiap tapol di Jakarta gemetar jika dibon olehnya ke markas Kalong. Alat penyiksa standar berupa pentungan kayu dan karet, buntut ikan pari yang dipasangi paku kecil, kabel dengan lempeng-lempeng yang dialiri listrik. Setiap tapol baru dikejutkan dan dihancurkan mentalnya dengan siksaan alat-alat tersebut, apapun yang diakuinya. Sengatan listrik merupakan ujung kekuatan seorang pesakitan berakhir. Setiap tapol perempuan diperiksa dengan telanjang bulat, demikian juga dengan interogatornya.

*sumber lain yakni Syaiful dari Harian Rakjat Tapol Pulau Buru yang sempat ditahan disini ,sebelumnya rumah ini digunakan sebagai markas Persatuan Tukang Becak . simak disini Kesaksian Syaiful

tentang Rumah Setan di Gunung Sahari simak pula

Operasi Kalong : Dari Penangkapan, Interogasi Hingga Siksa Pecut Buntut Pari 

Neraka Bagi Musuh Penguasa – Arwani

Menyusuri Rumah Penyiksaan Soeharto I korantempo

Artikel berdasarkan temuan buku Neraka Rezim Soeharto: Misteri Tempat-tempat Penyiksaan Orde Baru

Sejarah hitam Gang Buntu I merdeka.com

Kremlin & penyiksaan aktivis orde baru I merdeka.com

Bekas Tempat Penyiksaan untuk Pembela HAM – hukumonline

Gedung Komnas HAM Terkesan ‘angker’ di malam hari. Daya tampungnya juga sudah tak memadai.

Kisah-kisah TAPOL Dari Penjara (Rumah Tahanan Chusus) Salemba

simak pula riwayat bekas tanah dan rumah keluarga Sukrisno dan Efendi Saleh

Efendi Saleh Cucu Nyi Metrasari Raden Sukaesih (Digulis) Penerima Penghargaan Perintis Pergerakan Kemerdekaan : Dari Aktivis Serikat Buruh Unilever (Serbuni), TAPOL, Hingga Aksi Kamisan 

Kisah Eksil ’65 Sukrisno : Wakil Pemimpin Redaksi Kantor Berita Antara Yang Diangkat Menjadi Dubes Indonesia untuk Rumania dan Kemudian Vietnam 

Simak 1700 ‘entry’ lainnya pada link berikut

Daftar Isi Perpustakaan Genosida 1965-1966

Road to Justice : State Crimes after Oct 1st 1965 (Jakartanicus)

14542544_1036993449746974_4443364972569517121_o
Bookmark and Share
13047818_10209343119272764_8338060706038815101_o
13043485_10209343122352841_1135692553504633931_n (1)

Definisi yang diusulkan D. Nersessian (2010) untuk amandemen/ optional protocol Konvensi Anti-Genosida (1948) dan Statuta Roma (2000) mengenai Pengadilan Kejahatan Internasional. (disalin dari Harry Wibowo)

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s