[Situs Genosida 1965-1966 Surabaya] : Jejak Merah dan Tumpasnya di Kota Pahlawan

Tugu Pak Sakerah dan Wali Kota Surabaya dari PKI – historia.id

Wali kota Surabaya dua periode berturut-turut berasal dari PKI. Foto mereka sempat dihilangkan

 
Rapat serikat buruh kiri/komunis di Surabaya, 1964
foto : Het National Archief/ANP
disalin dari
In December 1965, Time reported that Communists and their “entire families” were being killed in such numbers that small rivers and streams “have been literally clogged with bodies”; and that the disposal of the corpses had “created a serious santitation problem” in parts of the country (17/12/65). Similarly, there were horror stories of bodies floating all over the Malacca Strait, and washing up in various places like the canals of Surabaya. As a bloodbath, the Indonesian massacre was certainly one of the worst of the 20th Century, a fact freely admitted by the CIA itself. Most of the killings took place in a matter of a few months, a massively swift, systematic and savage phenomenon.
 

Pemberi perintah eksekusi Tan
Malaka disebut dalam dokumen rahasia AS. Walikota Surabaya ini membersihkan
staf pemerintahan dari unsur PKI hingga ke tingkat RT.

Konsul AS di Surabaya melaporkan
pembasmian orang-orang komunis di Jawa Timur. 


periksa

 
(klik untuk melihat copy dokumen aslinya)
Telegram 187 from American
Consulate Surabaya to American Embassy Jakarta, ‘Joint sitrep 19’, Confidential
1965-12-10
Sumber: RG 84, Entry
P 339, Jakarta Embassy Files, Box 14, Folder 7 pol 23-9 September 30th Mvt, dec
1-31, 1965
Telegram ini merinci operasi “pembersihan” militer di Jawa Timur. Laporan tersebut melaporkan bahwa “massa PKI” di Kediri telah “dihancurkan” dan bahwa, sebagai hasilnya, AD sekarang “berusaha menghentikan pembunuhan.” Laporan tersebut menggambarkan pembunuhan tersebut telah dipimpin oleh “orang Islam.” Operasi pembersihan di Surabaya dilaporkan memakan waktu lebih lama karena banyaknya simpatisan PKI di daerah tersebut. Wakil Gubernur PKI Jawa Timur Satryo dilaporkan “tinggal diam di rumah” selama pembersihan terjadi.

*ada beberapa dokumen lain yang mengabarkan situasi di Surabaya

Penyintas 65

*mereka yang sempat di tahan di Rumah Tahanan Militer Koblen dan Penjara Kalisosok Surabaya

Arsip Suara Surabaya

Tumiso

Asiong

*Koblen, Kalisosok, Nusakambangan dan Pulau Buru.

Jatiman

*Koblen, Kalisosok, Nusakambangan dan Pulau Buru.

Ziarah Sunyi LukasTumiso Ke Pulau Pengasingan (37 Tahun
Berlalu, Aku Kembali Ke Buru)

Bambang Ruswanto Tikno
Hadi

Kisah Eks Tapol Dibui 12 Tahun diPenjara Kalisosok

Oei Hiem Hwie

Oei Hiem Hwie dan Medayu Agung : Merawat Kenangan, Membangun Sejarah – Kathleen Azali

Perpustakaan Medayu Agung dibentuk dari kenangan dan pengalaman pribadi sang pemilik, Oei Hiem Hwie, demi membangun sejarah yang lebih besar.

*alumni Penjara Waru Malang, Rumah Tahanan Militer Koblen dan Penjara Kalisosok Surabaya kemudian menuju Nusa kambangan dan berakhir di Pulau Buru.

[ebook] (Personal) Archiving andHistory Medayu Agung and Oei Hiem Hwie – Kathleen Azali

 
foto : Kathleen Azali
 
*Oei Hiem Hwie Alumni LP Lowokwaru, Malang, lalu ke Penjara Koblen,
dan Penjara Kalisosok, 

Gregorius Suharsoyo Gunito

Ingin Luruskan Sejarah, Kesaksian Eks Tapol Pulau Buru

* Gregorius Suharsoyo Gunito ‘Alumni’ Rumah tahanan Militer Koblen Surabaya, Pulau Nusakambangan dan Pulau Buru

Gregorius Soeharsojo Goenito : Tiada Jalan Bertabur Bunga (Memoar
Pulau Buru dalam Sketsa)

Antonius Pudji Rahardjo

Tentang Siksa, Tentara dan Agama:Kisah Hidup Antonius Pudji Rahardjo dari Koblen sampai Buru – Soe Tjen Marching

*alumni Koblen, Kalisosok, Pulau Buru

Soegriwo Joedodiwirjo

Pengalaman hidup yang dialami oleh Soegriwo Joedodiwirjo menginspirasi cucunya Maharani Mancanegara untuk menjadikannya tema tugas akhir kuliah di Fakultas Seni Rupa dan Disain (FSRD) ITB. Kemudian Maharani mengggarap pula Seni Instalasi Parodi PartikelirPenjara Koblen.

Interupsi Dalam Sejarah : Rekonstruksi Memori Keluarga

Resume tugas akhir Maharani Mancanegara di FSRD ITB

 
 
 
 
foto indoartnow
 
 
Situs Koblen dan Kalisosok
 
 

Menyusuri Sejarah Penjara Koblen Bubutan (dokumen foto)

 

Sejarah Penjara Kalisosok Yang “Menyeramkan (dokumen foto)

 

Berikut ini kami lampirkan konteks politik-ekonomi-budaya kesejarahan kota Surabaya sebagai arena tumbuh, berkembang, bertarung gerakan kiri dan gerakan revolusioner sejak awal abad 20.

 

RED Surabaya

Sebelum PKIBerdiri: Lingkaran Kaum Sosialis di Surabaya – Andi Achdian

Henk Sneevliet : Mahaguru Pendiri PKI 

Sejarah komunis di Indonesia tak lepas dari Sneevliet yang mendirikan ISDV pada 9 Mei 1914 di Surabaya.

Mei 1923: Aksi Mogok Buruh KeretaApi yang Bikin Sewot Pemerintah – tirto

Pemberitaan Kaoem Moeda edisi 7 Maret 1923 mengisahkan bahwa pada awal Maret, buruh kereta api di Surabaya telah bergerak. Itu direspons Batalyon Infanteri KNIL ke-13 dari Malang dengan mengirimkan 125 anggotanya, di bawah komando Kapten Reeman, ke Surabaya pada 2 Maret 1923.

POLITIK RAKYAT KAMPUNG DI KOTA SURABAYAAWAL ABAD KE-20 Purnawan Basundoro

 

 

HARI PAHLAWAN

Orang Kiri di Perang Surabaya – xdetik

“Bung, kenapa pertempuran dihentikan. Inggris sebentar lagi akan kita kalahkan.”

HARI PAHLAWAN

Bukan‘Hanya’Bung Tomo – xdetik

“Jawaban kami tetap: selama darah masih dapat mewarnai secarik kain merah dan putih, kami tak akan menyerah kepada siapa pun.”

Jejak PemudaKiri di Pertempuran Surabaya 1945 – Fandy Hutari

Surat dari Boyd R Compton fellow Institute of Current World  kepada WS Rogers, pimpinan Institute of Current World Afairs

RED Surabaya

April 15 1956

PERKEMBANGAN ORGANISASI BURUH DI SURABAYA TAHUN 1950-1959 – AGUS PRAYITNO

TEATER TRADISIONAL DI SURABAYA1950-1965: RELASI MASYARAKAT DAN ROMBONGAN SENI – Samidi

 

Surabaya, 1945-2010: Neighbourhood, State and Economy in Indonesia’s City of Struggle – Robbie Peters.

Artikel Robbie Peters tentang Surabaya ‘A rite of de-modernization: the anti-Communist purge in Surabaya’ baru saja terbit dalam dalam The Indonesian Genocide of 1965 – Causes, Dynamics andLegacies;Editors: McGregor, Katharine, Melvin, Jess, Pohlman, Annie (Eds.); Palgrave Mc Millan 2018. Dalam bukunya Neighbourhood, State and Economy in Indonesia’s City of Struggle sebenarnya juga disinggung tema yang sama secara lebih terbatas


 
 
 

Road to Justice : State Crimes after Oct 1st 1965 (Jakartanicus)

 

14542544_1036993449746974_4443364972569517121_o



13047818_10209343119272764_8338060706038815101_o13043485_10209343122352841_1135692553504633931_n (1)
Definisi yang diusulkan D. Nersessian (2010) untuk amandemen/ optional protocol Konvensi Anti-Genosida (1948) dan Statuta Roma (2000) mengenai Pengadilan Kejahatan Internasional. (disalin dari Harry Wibowo)
Bookmark and Share

Tinggalkan komentar