Penangkapan dan Pembunuhan di Jawa Tengah Setelah G30S – Rinto Tri Hasworo
*gunakan pencarian untuk temuan dari PATI atau baca seluruhnya untuk memahami konteks atau konstruksi besarnya
sub judul RPKAD Sebagi Pemicu dan Provokator, Perlawanan Terhadap RPAD, Mobilisasi Massa, Penangkapan Sewenang-wenang, Penyanderaan, Pemerkosaan, Tidak Aman Setelah “Diamankan’, Pola Penangkapan
halaman 25-60 buku TAHUN YANG TAK PERNAH BERAKHIR: MEMAHAMI PENGALAMAN KORBAN 65 (ED. JOHN ROOSA, AYU RATIH, HILMAR FARID DKK)
petikan dari halaman 38
ARSIP SUARA – SEJARAH LISAN 1965 PATI
Ketua Gerwani Pati, Sumini Mentahkan Kesaksian Sintong Panjaitan – kbr.id
Sumini, Ketua ranting Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani) Pati, Jawa Tengah mementahkan pernyataan bekas komandan pasukan khusus TNI Angkatan Darat (RPKAD), Sintong Panjaitan di Simposium Nasional tragedi 1965/66. Saat itu, Sintong menyebut pemeriksaan terhadap orang yang dituding terlibat Partai Komunis Indonesia (PKI) atau G30S dilakukan dengan baik.
“Gerwani dibuat bulan-bulanan oleh mereka, pimpinan ABRI. Saya menolak dan mementahkan pada Pak Jendral Sintong bahwa beliau ada di Pati, itu pemeriksaannya sangat baik,” kata Sumini di Simposium Nasional Tragedi 65, Senin (18/4/2016).
Sumini mengatakan, pembantaian terjadi pasca Oktober 1965. Kata dia, ada 7 lokasi kuburan massal di Pati. Ia pun menegaskan, banyak bukti dan saksi hidup yang bisa menceritakan insiden tersebut.
……
Sebelumnya Sintong Pandjaitan mengklaim jumlah korban pada peristiwa 1965-1966 tidak sampai 80 ribu. Bahkan Sintong mengatakan, sepanjang kegiatan operasi RPKADI di Jawa Tengah, korban tewas hanya 19 orang di Sungai Bengawan Solo. Itu pun bukan anggota PKI.
Sintong mengklaim telah terjadi pembohongan publik mengenai jumlah korban tewas dalam tragedi 1965-1966. “Ini pembohongan. Ini sudah menyangkut harga diri kami dari RPKAD, Kopassus. RPKAD memang benar ke sana untuk menumpas PKI. Itu tidak salah. Tapi, RPKAD harus melindungi masyarakat yang ada di Jawa Tengah, baik PKI atau tidak. Bahkan anggota PKI yang senang dengan kami,” kata Sintong, Senin (18/4/2016).
Rekonstruksi Sosial Penyintas Pati dalam buku Rekonstruksi Sosial Korban Tragedi Nasional 1965 di Solo, Pati dan Bali
Korban 1965: ‘Saya bertemu algojo yang menembak mati ayah saya’ – bbc indonesia
*kesaksian Handoyo
“Bapakmu saya kenal baik, tapi karena saya menjalankan tugas negara, bapakmu saya tembak mati.”
Seingatnya, pria yang berlatar tentara itu tidak meminta maaf. “Dia hanya mengatakan merasa terkena karma atau berdosa.”
Menurutnya, ayahnya dieksekusi bersama tiga orang lainnya yang dituduh simpatisan PKI. “Mereka dalam keadaan diikat renteng dan diberondong (ditembak) terus masuk ke sungai.”
Handoyo Temukan Enam Lokasi Kuburan Massal Tragedi 1965 di Kabupaten Pati – Tribunjateng.com
periksa pula
tentang Pati periksa Berziarah di Tanah Merah (bagian 1) *pada bagian akhir
Radimin dipaksa menyaksikan pembunuhan massal 1965 -bbc indonesia
baca berita selengkapnya Malam jahanam di hutan jati Jeglong – bbcindonesia
[SAGA] Radimin: Mereka Ditembak di Dalam Lubang
simak kompilasi
Malam Jahanam di Hutan Jati Jeglong dan Temuan Kuburan Massal di Daerah Pati
Malam Jahanam di Hutan Jati Jeglong dan Temuan Kuburan Massal di Daerah Pati