periksa pula
(unduh lengkap) Dokumen 15
Action Telegram 183 from American Consul Surabaya to Jakarta, Confidential
1965-11-26
Sumber: RG 84, Entry P 339, Jakarta Embassy Files, Box 14, Folder 6 pol 23-9 September 30th Mvt, November 20-30, 1965. (This cable appears in the State Department Central Files as Telegram 41 from Surabaya to State, November 27, 1965, RG 59, Central Files, 1964-1966, POL 23-8, NARA)
Telegram terperinci dari petugas konsulat AS di Surabaya ini memberikan beberapa laporan paling rinci (dan berdarah) mengenai kampanye yang dipimpin AD melawan PKI. Petugas mencatat bahwa “kami terus menerima laporan bahwa PKI sedang dibantai di banyak wilayah Jawa Timur. Misionaris, yang kembali dari Kediri pada tanggal 21 Nopember mendengar pembantaian terbesar terjadi di Tulungagung di mana dilaporkan 15.000 orang komunis terbunuh. Pembunuhan di Jawa Timur “mempunya nuansa Perang Suci: pembunuhan terhadap orang kafir seharusnya memberi tiket ke surga dan jika darah korban digosokkan di wajah, jalan menuju surga bahkan lebih pasti lagi.” Meski dengan pertimbangan kemungkinan adanya klaim berlebihan, konsulat melaporkan bahwa sebuah “pembantaian luas” sedang terjadi.
Para Algojo 1965 : Tulungagung
PENGAKUAN ALGOJO 1965 (hal 70-71)
Investigasi Tempo Perihal Pembantaian 1965
atau bisa juga disimak di G30S 1965 – Supardi, Algojo Penumpasan PKI yang Terkena Gangguan Jiwa di Kab Tulungagung, Jawa Timur – tribunnewswiki
Disertasi dan Kajian-kajian Ilmiah Genosida / Pembunuhan Massal 1965-1966 di Jawa Timur
Jembatan Ngantru, Saksi Bisu Pembantaian 1965-1966
Jembatan Ngantru, Saksi Bisu Pembantaian 1965-1966
Kisah Perjumpaan dan Seni Penyadaran Moelyono dari Teluk Brumbun (Tulungagung)
Dikisahkan Moelyono, aparat pemerintah desa pernah mencurigainya. Seorang terpelajar. Datang ke desa terpencil. Mengajar. Mendatangkan pihak luar. Aparat Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) pernah menginterogasinya: siapa nama lengkap? Alamat? Pekerjaan? Siapa nama orang tua, apa partai dan pekerjaan? Apa masih ingat peristiwa politik G 30 S PKI? Dan apa saja kegiatan di Brumbun dan Nggerangan?
Syakwasangka aparatur kecamatan itu beralasan. Ya, teluk itu masuk dalam daftar hitam kawasan persembunyian orang-orang PKI. Karena itu, kawasan ini jadi operasi Koramil sekaligus menjadi ladang pembantaian tahun 1965.
Di teluk itu pula, Moelyono menjadi guru gambar bagi anak-anak nelayan itu. Mula-mula menggambar dengan peralatan seadanya. Menggambar di atas tanah. Tak hanya menggambar, anak-anak itu juga ditanamkan sifat sosial, kegotongroyongan, kepedulian sesama, hingga gambar-gambar mereka keluar dari teluk endemik kemiskinan itu: dipamerkan di salah satu rumah warga, di kota kabupaten, hingga Salatiga, Yogyakarta, dan Jakarta.
selengkapnya #7 Tulungagung: Interogasi Teluk Brumbun – Muhidin M Dahlan
dari kompilasi Syawal Itu Merah – Ziarah Luka Lintas 11 Kabupaten di Jawa Tengah dan Timur – Muhidin M Dahlan
Tahun 1965 saya kelas 3 Sekolah Dasar di Tulungagung, Jatim, seingat saya, bersama teman-teman bermain mendorong dengan ranting tubuh-tubuh terapung yang tersangkut di pepohonan perdu agar hanyut ke tengah sungai terseret banjir. Magrib, Bapak naik tangga menara masuk ke tampungan air yang kosong, Ibu mengambil tangga, menutup pintu rumah dengan palang bambu, menyalakan lampu minyak dan mengaji, saya tiduran.
Saat SMP, saya dapat cerita, bapak sembunyi takut tetangga yang jadi sakerah yang setiap saat bisa menebas siapapun yang dicap PKI. Bapak, seingat saya tidak pernah memakai tanda PKI, tetapi dari kantor membawa majalah Soviet yang saya suka foto fotonya.
selengkapnya SENI RUPA PENYADARAN – Moelyono
simak kompilasi
simak pula
Disertasi dan Kajian-kajian Ilmiah Genosida / Pembunuhan Massal 1965-1966 di Jawa Timur
simak pula 1700 ‘entry’ lainnya pada link berikut
Daftar Isi Perpustakaan Genosida 1965-1966
Road to Justice : State Crimes after Oct 1st 1965 (Jakartanicus)


