Amir Sjarifuddin : Indonesia Raya, Internationale, Alkitab dan Pekik ”Kaum Buruh Sedunia, Aku Mati Untukmu!”

Abu Hanifah – Revolusi Memakan Anaknya Sendiri: Tragedi Amir Sjarifudin (Prisma 6, No. 8, Agustus 1977)

Jacques Leclerc – Amir Sjarifuddin 75 Tahun (Prisma 11, No. 12, Agustus 1982)

Ong Hok Ham – Pemberontakan Madiun 1948: Drama Manusia dalam Revolusi (Prisma 12, No. 7, Agustus 1978

**tentang kelahiran Amir Sjarifuddin

Catatan mengenai tanggal lahir Amir Sjarifuddin kebanyakan mengacu kepada buku “Antara Negara dan Revolusi”-nya Jacques Leclerc, yang menyatakan bahwa Amir lahir pada tanggal 27 April 1907. Berdasarkan catatan yang dimiliki keluarga, Amir lahir di Medan pada tanggal 27 Mei 1907.

disalin dari catatan kaki (1)

Amir Sjarifuddin: Seorang Komunis Sekaligus Kristen Taat (Bagian 1) – Martin Hutagalung dalam islambergerak.com

Bagian 1 bagian 2

 karya Reza Muharam

simak juga

Peristiwa “Perang Saudara’ Madiun 1948 : Konflik Internal Tentara, Pemberontakan,atau Benturan Kuasa Politik/Ideologi (Inter-) Nasional 

19 Desember 1948: Amir Sjarifuddin di Eksekusi Mati

http://www.executedtoday.com/2007/12/19/1948-amir-sjarifuddin/

  

Ke-11 terhukum itu dengan serempak menyanyikan lagu “Indonesia Raya” dilanjutkan dengan mengumandangkan “Internationale,” tembang kebesaran solidaritas kaum komunis sejagat raya. Setelah itu, Amir meminta izin untuk membaca Alkitab dan memanjatkan doa. Ia juga memohon agar kitab suci itu ikut dikuburkan bersama jasadnya nanti.

Para algojo menuruti permintaan terakhir itu, dan setelah selesai dengan ritualnya, Amir kembali ke barisan. Ia menghela nafas, memantapkan nyali, dan berseru lantang: “Kaum buruh sedunia, aku mati untukmu!”

disalin dari Amir Sjarifoeddin: Perdana Menteri, Kiri, dan Dihukum Mati – Iswara N Raditya

Amir Sjarifuddin (1) Detik-Detik Terakhir Hidup Amir – historia.id

Petualangan politik menggusur takdir
Amir Sjarifuddin dari seorang pejabat tinggi Republik menjadi buronan politik.

Amir Sjarifuddin(2) Kisah Si Bung dalam Pelarian – historia.id

Revolusi memakananaknya sendiri. Tragedi salah seorang putra terbaik bangsa ini.

Amir dkk tidak dihukum mati (capital purnishment, death penalty) karena eksekusi terhadap dia dkk.,tidak melalui proses pengadilan. Amir dkk dieksekusi sumir, bahasa resminya: summary execution atau extra-judicial killings. Inilah eksekusi sumir yg pertama dilakukan oleh negara, menyusul eksekusi terhadap Tan Malaka 21 Februari 1949 (Harry Wibowo)

Indonesia Raya 3 Stanza

 

 Poster Yayak Yatmaka

Internationale

Bulan Revolusi Nasional #1 | Amir Syarifuddin dalam Revolusi Nasional Indonesia – Gerry van Klinken

AMIR SJARIFUDDIN: LAHIR ISLAM, MENJADI KRISTEN, MATI SEBAGAI KOMUNIS – Jasmerah

mojokdotco

Revolusi Memakan Anak Kandungnya Sendiri : Amir Syarifudin (1) – Abu Hanifah

bagian 1 bagian 2

Amir Sjarifuddin Antara Negara dan Revolusi – Jacques Leclerc

Amir Sjarifuddin: Seorang Komunis Sekaligus Kristen Taat (Bagian 1) – Martin Hutagalung

Bagian 1 bagian 2

Amir Sjarifuddin, Politikus Negarawan – Wilson

bagian 1 bagian 2

Amir Syarifuddin di Persimpangan Jalan – Peter Kasenda

 

*Ilustrasi karya Arut S. Batan dalam Islam Bergerak

Tiga Jalan Amir Sjarifuddin – Wildan Sena Utama

Amir Sjarifuddin: Tokoh Revolusioner, Korban Revolusi – Imran Hasibuan

Sepak Terjang Sjahrir, Amir, dan Tan Jelang Proklamasi RI – Petrik Matanasi

Pengikut Kristus untuk Kemerdekaan Indonesia – Petrik Matanasi

Amir Syarifuddin dan gerakan anti-Jepang – Hasan Kurniawan

Amir Sjarifuddin Dan Konsep Tentara Rakyat

Soekarno Tidak Setuju Amir Sjarifuddin Dieksekusi Mati – Rudi Hartono

Jelang HUT Ke-61 RI – Makam Amir Syarifuddin, Tanpa Nisan Tanpa Penghormatan

Simak 1800 ‘entry’ lainnya pada link berikut

Daftar Isi Perpustakaan Genosida 1965-1966

Road to Justice : State Crimes after Oct 1st 1965 (Jakartanicus)