Situs Genosida Sulawesi Selatan dan Jejak Sunyi Kamp Pengasingan Moncongloe (*Tempat yang Tinggi) / Genosida Politik 1965-1966

*secara harpiah Moncongloe berarti, tempat yang tinggi (wikipedia)

 

simak pula Situs-situs Genosida 1965-1966 : Aceh, Sumut, Riau, Sumbar, Sumsel, Jakarta, Jateng, Jatim, Bali, Kalsel, Kaltim, Kalbar, NTT, Sulsel, Sulteng, Sultra….. ** 

 

 

Pernyataan Komisi
Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) tentang Hasil Penyelidikan Pelanggaran
HAM yang Berat Peristiwa 1965-1966

 petikan dari pernyataan 

 

Ringkasan Eksekutif Hasil Penyelidikan Tim Ad Hoc
Penyelidikan Pelanggaran HAM yang Berat Peristiwa 1965-1966

sumber Liputan Khusus Tempo, selengkapnya

 PENGAKUAN ALGOJO 65 

[unduh] Kamp Pengasingan Moncongloe – Taufik Ahmad [Desantara 2008] 

download

Survival through slavery Written by Taufik Ahmad

Suspected communists who survived the killings of 1965-66 in South Sulawesi spent the next 20 years working for the military in an isolated jungle camp

EKS TAPOL PKI DAN KONTROL PEMERINTAH:
Studi pada Komunitas Tapol PKI Moncongloe
Sulawesi Selatan (1979-2003) – Taufik Ahmad

 

BERTAHAN MELALUI PERBUDAKAN: Sejarah Alternatif Tanah Merah Surviving Through Slavery: The AlternativeHistory of Tanah Merah Taufik Ahmad – Jurnal Al-Qalam

Tak Ada Lauk untuk TapolMoncongloe – historia

Tahanan politik mengisahkan susahnya hidup di kamp dalam cerita pendek dan surat untuk orangtuanya.

 

 

Moncongloe, Kamp
Auschwitz di Indonesia – republika

 

(Bagian I)

(Bagian II)

(Bagian III)

(Bagian IV)

(Bagian V)


Nyanyi Sunyi Bekas Tapoldi Moncongloe Bulu – Erni Aladjai

MEREKA YANG TERLUPAKAN –SUBARMAN SALIM

Resensi Buku Kamp
Pengasingan Moncongloe

Arsip Rahasia AS : Pembantaian di Bone pada 1965 – tirto

(dalam laporan ini ada disinggung juga buku Kamp Pengasingan Moncongloe)

simak juga

Terang Yang Tak Kunjung Terbit
Majalah CATATAN KAKI 
[Kaki Tangan Demokrasi dan Keadilan]
Unit Kegiatan Pers Mahasiswa Universitas Hasanuddin (UKPM UH)
 
Penyelesaian kasus Genosida 1965-1966 belum menemui titik terang. Negara belum memperlihatkan niat baik yang serius untuk menyelesaikan kasus pelanggaran HAM berat ini. Mengakarnya narasi Penguasa Orde Baru, membuat masyarakat belum bisa terbuka melihat secara obejektif peristiwa berdarah ini. Tidak mungkin kita begitu saja membiarkan bangsa ini terus dalam bayang-bayang masa lalu, dan membiarkan jutaan anak bangsa yang menjadi korban terus menanggung beban derita. Sudah seharusnya kita bergerak maju, dengan jalan sejarah harus diceritakan secara jujur. Terbitan kali ini, mencoba menggali fakta sejarah dari aral lokal dari peristiwa genosida, khusunya di Makassar dan cerita dibalik Kamp Pengasingan Moncongloe di mana para tahanan politik menderita selama bertahun-tahun. Setidaknya kita bisa tahu dan merasakan bahwa peristiwa itu ada didekat kita, dan kita harus mengambil sikap yang jelas terhadap sejarah.
“Sejarah (selalu saja) ditulis oleh pemenang, karenanya kami menuntut sebuah dunia tanpa persaingan sehingga menang dan kalah hanyalah sejarah lainnya yang ditulis secara bersama-sama oleh semua orang”
_ Catatan Kaki  “Kaki Tangan Demokrasi dan Keadilan”
 

Simak 1700 ‘entry’ lainnya pada link berikut

Daftar Isi Perpustakaan Genosida 1965-1966

Road to Justice : State Crimes after Oct 1st 1965 (Jakartanicus)

14542544_1036993449746974_4443364972569517121_o



13047818_10209343119272764_8338060706038815101_o13043485_10209343122352841_1135692553504633931_n (1)
Definisi yang diusulkan D. Nersessian (2010) untuk amandemen/ optional protocol Konvensi Anti-Genosida (1948) dan Statuta Roma (2000) mengenai Pengadilan Kejahatan Internasional. (disalin dari Harry Wibowo)
Bookmark and Share

Tinggalkan komentar