“Sejak 1968 sampai tahun 1978 kira-kira 400 orang TAPOL ditampung di Kamp ‘In Rehab Wailusung’ yang permulaan terdiri dari 7 buah barak dan dua gedung tempat ibadah. Selama di kamp pekerjaan utama TAPOL adalah berkebun untuk kepentingan Pomdam XV Pattimura atau pejabat-pejabatnya. Namun ada juga untuk kepentingan para TAPOL sendiri, karena TAPOL hanya diberi beras 300 gram per hari tanpa lauk dan tanpa biaya pengobatan….”
*20 TAPOL tetap tinggal setelah pembebasan / penutupan kamp dan membentuk Komunitas Wailusung hingga tahun 2000 ketika kampung ini dibumihanguskan ‘kerusuhan – konflik horisontal ambon’. Setelah itu mereka pindah dan terpencar-pencar di berbagai tempat
sumber buku Kisah Ex Tapol 1965 Ambon yang Nyaris Terlupakan – Joanny F. M. Pesulima / Penerbit Buku Pendidikan Deepublish 2021
simak Pratinjau Buku – Google Books
Kisah Ex Tapol 1965 Ambon yang Nyaris Terlupakan- Joanny Pesulima
simak pula
Napak Tilas ‘Kamp-kamp Konsentrasi” TAPOL ’65
simak 1600 ‘entry’ lainnya pada link berikut
Daftar Isi Perpustakaan Genosida 1965-1966
Road to Justice : State Crimes after Oct 1st 1965 (Jakartanicus)
Definisi yang diusulkan D. Nersessian (2010) untuk amandemen/ optional protocol Konvensi Anti-Genosida (1948) dan Statuta Roma (2000) mengenai Pengadilan Kejahatan Internasional. (disalin dari Harry Wibowo)