The Act of Killing Mixtape (kompilasi musik) I Genosida 1965-1966

.

MASS GRAVE IN INDONESIA – DJ PAZ




.
For ‘Ghost To Ghost‘,
it’s a furious tale of historical violence, uncovering and establishing the truth, acknowledging past horrors, and on holding those accountable for their unspeakable actions. It’s also an exploration of vocalist Karina Utomo’s own family and historical trauma, with Utomo describing the song’s theme and intention as:
Last year I connected with other Indonesians whose families were implicated in the anti-communist purge, even at present, systemic silencing has stopped people from sharing their stories and spreading truth surrounding that era, they described their daily story telling as “dari hantu ke hantu” or “from ghost to ghost” and I felt like this was what I have been trying to attempt for the past decade.
So for those unaware of the Indonesian anti-communist purge that Utomo mentioned
there, pull up a chair, because here’s some history for you.
With the brewing global hysteria regarding the threat of communism back in the 1960s, there was a widespread series of horrible mass-killings – often dubbed as the above ‘anti-communist purge’ – that occurred across Indonesia (then one of the worlds largest communist nations behind China and the Soviet Union). These massacres and mass civil unrest occurred over the course of many months between 1965  and 1966, which saw communist sympathizers, ethnic Chinese, alleged leftists and various others targeted and killed, often at the instigation of armed forces, the government and various Muslim groups at the time. Estimates put the period’s total death toll of this black smear upon Indonesia’s history between 500,000 to over one million, with some more recent estimates going as high as say two to even three million.

Selengkapnya High Tension Unleash ScathingNew Song, ‘Ghost To Ghost’

Antipop Grindcore – Tragedi 65
Catatan Catastrope : Elegi Untuk Pramoedya Ananta Tour (Amien Kamil – Marjinal)
Hari itu, udara bagaikan tungku.
Sementara berhala kekuasaan telah lama menggantikan Tuhan.
Mesin jagal bak taring srigala, siap mengerkah siapa yang beda warna siap menggilas lagi yang lain ideologi.
“Ssstttt….. intrik berdengung, bersiul nyaring di bawah meja,
desas-desus berhembus Dewan Jendral kudeta.
”Hukum rimba merasuki urat nadi menjadi duri melanda negri,
adu domba kasta jadi prahara
Tanda silang di pintu korban sungai berdarah hanyutkan dendam
Tiada asuransi apalagi puisi kecuali kata sandi, penentu hidup dan mati
Lewat corong penindasan kabarkan berita:
“Mereka semua sudah dikuburkan, tunggu kabar kematian berikutnya”
Laskar serdadu penindasan berderak menunggangi kuda kematian
menyapu kota serta desa-desa.
Perkebunan tebu jadi ladang pembantaian lumbung kematian dan beribu korban tertanam tanpa ritus penguburan apalagi nisan
(Mayat menggunung sepanjang Oktober 65 awan hitam membumbung di angkasa, Pancaroba sejarah, menelan ribuan korban mati sia-sia.)
Hari itu, hati kita membatu terbagi dalam kubu-kubu serta keyakinan yang semu
Langit mendung mengurung Nusantara pembantaian massal terjadi dimana-mana, pribumi lugu tanpa dosa diburu, dibuang ke Pulau Buru2. :
“Tapol” Cap itu dilekatkan pada kami, menghitung hari terkurung sangkar besi dikelilingi kawat berduri
Dari kesunyian yang panjang terentang, dikucilkan tanpa pengadilan suara dibungkam kesaksian diperam dalam pikiran.
“Nyai, aku sekarang terkurung disini.
Semoga di fajar mendatang, nurani mereka tak terkebiri lagi. Prahara sejarah tak kan terulang dan cukuplah sekali.

Cukup sekali!”2010.

JANGAR // SINGLE RELEASE “GESTOK”‘Gestok’
Tak kuat bukti terlibat
Panglima sengit asal bertingkah
Dibungkam tanpa syarat
Dijemput dipaksa menyerah
Para pemeran tuhan
Para milisi antek penjilat
Mendekam bui atau musnah
Dibungkam tanpa syarat
Dijemput dipaksa menyerah
Para pemeran tuhan
(Saya minum darah agar tidak jadi gila)
Para milisi antek penjilat
Mendekam bui atau musnah
Orba gila nyawa tak berharga, demi kuasa siapa

Sejarah kelam negeri mencekam

EVIL War – Shark Move
(Benny Soebardja/bhagu ramchand – 1972)
People run…my people run
Sacrifice will come again and soon be there
See those people one by one
One by one
Evil come evil come
Evil War is come again soon be there
See they dies one by one

See those bodies on the ground…on the ground

AKAR ROCK – September (tak lagi) Ceria
Tak ada lagi kebohongantak ada lagi pencitraan
Kami muak dipermainkan
kami meminta pembuktian
Ketika hak kami dirampas
suara kami hanyalah ampas
Hey-hey kalian sang pelibas
takkan semangat kami terhempas
Berontak, teriak suara kebenaran
Berontak, teriak suara kebenaran
Berdiri dan gugat penguasa
yang serakah mencuri milik rakyat
Cukuplah bersabar dibodohi
Saatnya melawan penindasan
SEPTEMBER KELABU:

Tragedi 65, 1965Kasus Tanjung Priok, 1984Kasus Semanggi II, 1999Kasus Munir, 2004Kemunduran Demokrasi, 2014




Filastine – Lawan Lupa : The Act of Killing Mixtape
insthinc x sicknessmp – Primadusta

b-lembar-lirik-dan-kontak

30 September (People & Dillatronic 06 Instrumental by Jay Dilla)

Recorded at Streight Studio

Mixed & balanced by yours truly.

Thank you Jay Dilla for the inspiration.

Additional vocal on Dillatronic 06 is provided by Gita Ramadhani (instagram.com/gitarmdhni)

PEOPLE

Look, It’s time for the people to know bout it

Saatnya kita bahas, ini

Not for nobody

Time for the people who know bout it,

do what they need to do & talk about it

(things gon change)

Kami berhak tuk bersuara,

listen to the story yang benar, fakta

They tried to hide

so I put the lie to the lyrics

(buka buka), kedoknya kubuka

Apa apa yang terjadi, buka, gimana

apa yang ada sebenarnya, garis bawahi

tapi hati hati nanti kau diawasi, (I know)

Mending bikin yang pasti pasti, (I don’t)

Hati hati kamu dibenci, (I know)

hati hati kau mati..

but the people have been waiting their whole life

Study this shit their whole life

Sekarang semua tau yang mana yang salah

Mana yang gila, mana yang fana

Anarki yang sejati tak butuh klasifikasi

mari satukan visi, huh, sekali kali

Jangan bahas politik, man, bahas S-PKI

Tak pernah lihat Jagal dan Senyap di Televisi

(gunshots)

Seluruh anak muda perlu tau tentang itu

Things like that should be told to the people

all information should be told to the people

all information should be told to the people

DILLATRONIC 06

Yo we the people

Looking for peace and be equal

But still rest in peace to peace

we suffer from preman memiliki freedom to kill,

sambil berlindung perintah komando

Siapa, yang kurung bapak Sukarno?

Pejuangku dibawa ke rengasdengklok

Supersemar meresahkan us aficionado

Bikin pengen ngulik, yo

[HOOK]

Apakah semua yang lama pantas ku lupakan? (ingatlah aku)

Tak bisa kubayangkan masa lalu…

(Let em ride)

Apakah semua yang timbul pantas kau pendam?

Tak bisa kubayangkan masa lalu…

Ini untuk mereka yang bertanya tanya

amati yang selamat mulai baca doa

Terbangun dari mata yang mulai terjaga

Kubaca tempo dulu, huh, Gunawan Muhammad

Catat sejarah beritakan yang memang pernah ada

Mata mulai terbuka, LASIK dari bahasa

Sudut pandang yang redup mulai benderang menyala

Sekarang, saatnya yang muda bekerjasama

Lakukan tanpa kekerasan, pakai kata

Bangun pribadi remaja jadi dewasa

Mulai sadar paradigma tak semanis yang di kira

Saat ku mulai baca, buku malah dibakar

Jangan beriku sangsi jika yang kusebut fakta

Jangan ku di pidana karena aku punya bukti

Laporkan informasi seakan aku barista

Yang coba beri lemon pada minuman yang pahit, what’s up

[HOOK]

Picked up where we came translate what i’m talkin/

Bout these killers doing hide and seek, thinking we playing/

It’s over now\ homie i got older now/ going out,

thinking for the trick to caught them when i saw them showing off

bring them to court with this Dilla i would testify

declassify the classic case i say to clarify

mulai pelajari pidato Ucok Homicide

beri hama kapitalis semprot pesticide

Of words\ and make the world see how i see it/

See my rhyme mengayunkan melodi

mengalir pelan masuk air

Ku obok obok macamku joshua

rekam The Act of Killing, i’m all in

Couldn’t pick, another better moment/

We dream big cause we learn from the classic

Gimme the loot, motherfuckers, ambil alih

Yang lama jangan dilupain

Beranikan diri untuk ini

Kebenaran hakiki sering datang sering pergi

Tergantung harga, yang penting “yo i got money”

Rolex di tangan kanan, emas di leher istri

What the fuck

[hook]
Trying to reshape the whole family
Stuck in the city got no place to be
So I tell em everything I got
Fadil with the information
Mark my words
All I needed was collaboration.


Melalui dua materi berjudul “Sumpah Berbisik Part 1” dan “Sumpah Berbisik Part 2”, Siksakubur mengangkat Tragedi 1965 seperti yang tergambar dalam film dokumenter berjudul “Jagal (The Act Of Killing)” karya Joshua Oppenheimer.

*SENYAP*
Bekas luka masih ada
Terasa di dada di kepala
Bentuk kecewa semakin nyata
Tak hilang, tak pudar. tak sirna
Senyap.. menuntun keraguan mendalam
Senyap.. menuntut kebenaran terpendam
Bekas luka terus ada
Bersemayam lebam di jiwa
Lelah sembunyikan berjuta tanya
Sebab gusar kian besar menganga
Senyap.. menuntun keraguan
Senyap.. menuntut kebenaran
Senyap.. menjelajah setiap tetes darah
Senyap.. menjamah busuk sejarah
In 1965
(Benny Soebardja– 1975)
The world today its always strange
Those people try hard to get a dime
And in my land some peoples always poor yeah…!!
Cos the leader thinks 
The land belong to them
You better go….go out from my land…
Before we find you one by one!!
Listen for the people say to them….its a warning.
Patience people will the end…at least you will die…as a traitor.
Aaaaaaaaa…very sad
Cos my peoples they re not satisfy!!
Waiting for ever and ever…!!
You better go!! Go out from my land before we find you one by one…  
Coda…What are you goin to do today my people….repeat
Tigapagi – Sembojan (Sebuah Entitas Pendek)
Wajah yang hilang berkisar di angka 500 ribu jiwa
Perkaranyapun Praduga, Gugurkan 7 sekawan
Kabar ditebar terpapar membakar kesumat seluruh rumah
Hingga mulai bernyali langkahi peran ilahi
Warta Fana a.aaaaaa(2x)
Dalihnya semua demi paduka yang mulia
Siapa yang menduga nyata terencana
Terpisahnya kepala tubuh saling mencari
Nama-nama yang dicuri kan menggugat kembali
Sekarang atau nanti
Warta Fana a.aaaaaa(2x)
Kala dulu penuh waktu
Kini jadi paruh waktu
Tak ada besi dan alu bertalu
Beralih angka-angka semu
Atas asas satu padu
tak usahlah di adu-adu
guna meramu pasal yang baru
Sisihkan Merah Putih Biru
Mari berjuang nyonya dan tuan
Demi gagasan Kesetaraan
*songsong masa depan
.



“Pulang”

Cipt. Dharma Setyawan

Pulang…

Banyak yang takut kembali

Ini tanah air kita semua

Banyak yang tertawa jahat

Indonesia terkubur dalam ketakutan

Pulang…

Begitu sunyi setelah 65

Para eksil hilang tanah airnya

Banyak yang menangis pucat

Indonesia terkubur dalam ketakutan

Reff:

Mereka mencari rumah

Tak ada yang memberi singgah

Penguasa haus darah

Masa depan bangsa hampir musnah

bapak ku izin ke kecamatan tak lagi pulang
bapak ku didalam truk bersama orang-orang
bapak ku ditahan dan dicap haram
bapak ku disiksa mati kelaparan

bapak ku diambil paksa oleh yang berseragam
bapak ku ditahan tanpa alasan
bapak ku dipenjara digedung atau sekolahan
bapak ku tiada kabar ia menghilang

lagu ini bercerita tentang seorang anak yang kehilangan bapaknya pada tahun 65. dimana tahun tersebut rezim orba sedang melakukan genosida terhadap PKI, simpatisan PKI dan yang terduga PKI. ditahun tersebut banyak orang yang hilang, diculik atau ditahan tanpa alasan yang kuat. lagu ini menggambar sedikit tentang ketidakadilan yang terjadi pada tahun itu. dimana banyak orang yang tak bersalah namun menjadi korban dengan telunjuk para aparat yang keji. 
semua dilakukan demi melancarkanya tipu muslihat dan pembekan sejarah. kita doakan semua si bapak dan para korban lainnya tenang disurga.

disalin dari kanal soundcloud The Darsih

Proteksi memuncak disaat era ludah yang penuh dengan hinaan
Opini busuk terdengar di telinga para kaum jelata
Perombakan kehidupan menjadikan suatu ideologi yg penuh dengan bercak

Datang berdiri ditanah kering kesucian
Terus menerjang hingga tirik darah penghabisan

Lirih meronta berontak dengan suatu kepastian
Beli media cuci otak propaganda kepentingan
Membabi buta, mencipta luka bilur pesakitan
Membabi buta, mencipta damai jenjam kepalsuan

released September 30, 2017

Simak 1500 ‘entry’ lainnya pada link berikut

Daftar Isi Perpustakaan Genosida 1965-1966

 

 


Road to Justice : State Crimes after Oct 1st 1965 (Jakartanicus)

 

14542544_1036993449746974_4443364972569517121_o

Bookmark and Share

 

13047818_10209343119272764_8338060706038815101_o13043485_10209343122352841_1135692553504633931_n (1)
Definisi yang diusulkan D. Nersessian (2010) untuk amandemen/ optional protocol Konvensi Anti-Genosida (1948) dan Statuta Roma (2000) mengenai Pengadilan Kejahatan Internasional. (disalin dari Harry Wibowo)
Bookmark and Share

Tinggalkan komentar