cover foto sumber 2018 – Maharani Mancanagara – Zero Sum Game Katalog.pdf
Maharani Mancanagara: Hikayat Wanatentrem Belum Selesai
(percakapan dengan Siasat Partikelir)
Ada banyak peristiwa di masa lalu yang barangkali sudah terlupakan atau sengaja dilupakan. Melalui karya-karyanya, Maharani Mancanagara secara artistik kerap membangkitkan ingatan para audiens untuk kembali menilik pelbagai peristiwa itu, termasuk mengajak untuk menggali kembali babak sejarah peristiwa 1965. Melalui karyanya yang bertajuk “Hikayat Wanatentrem” Maharani hendak menarasikan kisah-kisah kecil yang belum umum diketahui oleh khalayak banyak tentang bagaimana para tahanan politik yang diasingkan ke Pulau Buru dapat bertahan, termasuk cerita dari sang kakek yang tertuang apik dalam buku hariannya.
Di tahun 2018, di pameran tunggal saya di galeri Soemardja dengan tajuk ‘Zero Sum Game’ di situ saya kali pertama membuat output itu menjadi sebuah dongeng. Bentuknya yang pertama tuh ada cerita bergambar kayak buku dan cerita narasi yang saat ini memang telah ditranslasikan ke dalam beberapa bahasa. Terus ada sebuah instalasi pulau, yang saya sebut pulau ‘Wanatentrem’ itu di mana ketika kancil dibawa ke pulau itu dan mulai dipekerjakan oleh awak perompak gitu. Terus ada lagi pementasan, pementasannya itu memang diperankan oleh rekan saya, Misha Ahmad Azizia, beliau membawakan naskah yang sudah saya buat di buku cerita itu menjadi sebuah pementasan Shadow Puppet, itu diperuntukkan bagi siapapun sih sebetulnya, supaya bisa diterima dari anak kecil hingga yang dewasa.
Terus outputnya lagi sebetulnya saya long term perpanjangan dari si Hikayat Wanatentrem ini menjadi sebuah game-game papan- yang juga turunan dari kisah yang ingin saya ceritakan supaya memang bisa lebih dinikmati oleh orang banyak gitu. Kalau untuk tujuan dan landasan saya membuat karya ini memang bagi saya hal-hal ini –mungkin juga buat kawan kawan lainnya- yang memang pernah terlibat atau beririsan dengan peristiwa 1965 ini mungkin ada yang sudah selesai atau tidak ingin mengingat itu kembali ataupun memang ada juga yang memang masih berharap untuk ada penyelesaian setelah dari International People Tribunal di Den Haag tahun 2015 gitu. Nah bagi saya menyuarakan hal ini (peristiwa 1965) terus menerus itu penting. Ya mungkin untuk temen-temen juga bisa dapet khazanah baru supaya memang bisa melihat peristiwa ini tuh juga gak cuma dalam satu pintu aja –nah ini ada beberapa cerita lainnya yang memang jadi kayak semacam yang gak tahu bisa jadi tahu, yang tahu juga bisa jadi “oh ini apakah sudah selesai atau belum” dan bagi saya sih harapannya supaya permasalahan ini juga bisa diselesaikan sih oleh negara tentunya.
selengkapnya Hikayat Wanatentrem
klik BABAD HIKAYAT WANATENTREM #1
Charcoal on wood
160 x 150 x 15 cm
2018
2018 – Maharani Mancanagara – Zero Sum Game Katalog.pdf

Studitur #3: Maharani Mancanagara – Hikayat Wanatentrem Belum Selesai Siasat Partikelir
simak 1700 ‘entry’ lainnya pada link berikut
Daftar Isi Perpustakaan Genosida 1965-1966
Road to Justice : State Crimes after Oct 1st 1965 (Jakartanicus)


Definisi yang diusulkan D. Nersessian (2010) untuk amandemen/ optional protocol Konvensi Anti-Genosida (1948) dan Statuta Roma (2000) mengenai Pengadilan Kejahatan Internasional. (disalin dari Harry Wibowo)