Situs Genosida di Brebes : Sungai Pemali Jadi Saksi Bisu Pembunuhan Massal 1965-1966

Jejak “Ruyung Kawung” di Sindangheula

Tragedi 1965 di Sindangheula menyisakan trauma mendalam di kalangan korban. Di perbatasan Jawa Barat dan Tengah yang masuk wilayah Brebes ini pun berlangsung perburuan atas orang-orang yang dituding komunis. Tudingan ini, tak lain, menjadi legitimasi buat para penyerang untuk –bila perlu- membunuh para korbannya. Sayudi adalah saksi korban dalam tragedi itu. Hingga September 2018 lalu, bahkan; keluarganya baru selesai dari berpuluh-puluh tahun menyalahkan dan menyudutkannya. Sayudi pernah dibantai semasa tragedi 1965 ini …

Sungai Pemali Jadi Saksi Bisu Penumpasan PKI di Brebes – panturapos

Kisah Jembatan Pemali Brebes Saksi Peristiwa Berdarah Penumpasan PKI – detik.com

RPKAD saat itu datang ke daerah karena ditengarai banyak anggota PKI yang melarikan diri dari Jakarta ke daerah-daerah. Tidak hanya di Brebes, pasukan ini juga mengamankan wilayah lain yang ditengarai sebagai basis PKI.

Pasukan ini kemudian mendirikan pos-pos komando. Di antaranya di Kecamatan Tanjung dan Brebes kota. Pusat komando yang berada di Brebes kota sekarang menjadi Markas Kodim/0713 Brebes.

Secara masif, jelas Wijanarto, pasukan itu bergerak dari Ciledug untuk menyisir wilayah Brebes Tengah seperti Banjarharjo, Ketanggungan dan sekitarnya.

INVESTIGASI KUBURAN MASSAL SINDANGHEULA BREBES JAWA TENGAH

Brebes (Medio September 2019/YPKP65)

Menyusuri jalan setapak, medan yang sulit, kemiringan menanjak hampir 20 derajat, di sela-sela semak belukar di kaki bukit Gunung Slamet Sindangheula Sumberharja Brebes Jawa tengah. Tim Peneliti Kuburan Massal YPKP 65 bersama Saksi yang mengetahui pembunuhan massal di Brebes dibantu relawan YPKP 65 Cabang Brebes, menemukan lokasi Kuburan Massal di bukit Ranca Boled wilayah Desa Sindangheula.

Pagi hari itu kira-kira jam 10 pagi di bulan Oktober-November 1965, dua orang aparat militer bersenjata menggiring secara paksa 20-30 orang yang diduga anggota/simpatisan Partai Komunis Indonesia dan pendukung Presiden Sukarno menuju ke suatu bukit di Ranca Boled Sindangheula.

Enam dari orang yang yang digiring tersebut, satu per satu dieksekusi, dibunuh tanpa melalui proses hukum.

Satu orang yang dikenal adalah Pak Herman seorang penabuh gendang dari desa Sindangheula. Selebihnya adalah orang yang sengaja didatangkan dari Brebes, Ketanggungan, Kersana dan desa Cisadap.

” Saya melihat dengan mata kepala sendiri. Ada seorang petugas militer yang nampaknya tidak tega akan melaksanakan tugasnya untuk mengeksekusi. Ia berpura-pura menjatuhkan diri ke lobang parit.” kata Pak Carmudi (81 tahun) kepada Tim Peneliti YPKP 65.

Pak Carmudi menambahkan,

“Ada seorang Kawan yang meyakini akan dibunuh, ia kemudian menjatuhkan diri ke lobang sungai. Melihat ini, sang algojo kemudian memberondongnya dengan senapan”

“Ini adalah tindakan biadab, mengapa orang-orang dari luar daerah digiring dan dibunuh di tempat ini” kata Pak Sayudi (81 tahun) memberi kesaksiannya.

Adapun sisanya,orang-orang yang dianggap pendukung Presiden Sukarno dan simpatisan PKI akhirnya ditahan dan dipekerjakan secara paksa, tidak diupah dan tidak diberi makan. Tapol disuruh cari makan sendiri. Terkadang keluarga yang mampu memberi makan ala kadarnya.

Pak Carmudi sendiri dipaksa untuk cari rumput untuk makan kambing milik komandan/aparat militer.

Tim Peneliti YPKP 65 ingin membuktikan kebenaran adanya pembunuhan massal terhadap orang-orang yang dituduh pendukung Presiden Sukarno.

Dalam Dokumen CIA yang telah dipublikasikan menyatakan,

” TNI/AD akan menghancurkan PKI secepatnya dan kemudian akan menggulingkan Presiden Sukarno tanpa pemberitahuan sebelumnya”

Ternyata, benar adanya.

(bj YPKP 65)

simak pula

Penangkapan dan Pembunuhan di Jawa Tengah Setelah G30S – Rinto Tri Hasworo

sub judul RPKAD Sebagi Pemicu dan Provokator, Perlawanan Terhadap RPKAD, Mobilisasi Massa, Penangkapan Sewenang-wenang, Penyanderaan, Pemerkosaan, Tidak Aman Setelah “Diamankan’, Pola Penangkapan

halaman 25-60 buku (unduh) TAHUN YANG TAK PERNAH BERAKHIR: MEMAHAMI PENGALAMAN KORBAN 65 (ED. JOHN ROOSA, AYU RATIH, HILMAR FARID DKK)

Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD) dan Operasi Pembunuhan Massal 1965-1966

Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (RPKAD) dan Operasi Pembunuhan Massal 1965-1966

Situs-situs Genosida 1965-1966 : Aceh, Sumut, Riau, Sumbar, Sumsel, Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, Bali, Kalsel, Kaltim, Kalbar, NTT, Sulsel, Sulteng, Sulut, Sultra, ….. **

Situs-situs Genosida 1965-1966 : Aceh, Sumut, Riau, Sumbar, Sumsel, Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, Bali, Kalsel, Kaltim, Kalbar, NTT, Sulsel, Sulteng, Sulut, Sultra, ….. **

simak 1600 ‘entry’ lainnya pada link berikut

Daftar Isi Perpustakaan Genosida 1965-1966

Road to Justice : State Crimes after Oct 1st 1965 (Jakartanicus)

13047818_10209343119272764_8338060706038815101_o
13043485_10209343122352841_1135692553504633931_n (1)

Definisi yang diusulkan D. Nersessian (2010) untuk amandemen/ optional protocol Konvensi Anti-Genosida (1948) dan Statuta Roma (2000) mengenai Pengadilan Kejahatan Internasional. (disalin dari Harry Wibowo)

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s