Deklasifikasi Dokumen Rahasia Mengungkap Peran Inggris Dalam Pembantaian 1965-1966 : Laporan -Kajian Paul Lashmar, James Oliver dkk. *Terbaru : Observer Special Report 2021

Observer Special Report Indonesia 2021

Revealed: how UK spies incited mass murder of Indonesia’s communists

Newly declassified papers show shocking role played by Britain in slaughter

Paul Lashmar, Nicholas Gilby and James Oliver

Slaughter in Indonesia: Britain’s secret propaganda war

Declassified documents reveal how in 1965 a shadowy dirty tricks arm of the Foreign Office incited anti-communist massacres that left hundreds of thousands dead

Paul Lashmar, Nicholas Gilby and James Oliver

Survivors of 1965 Indonesia massacres urge UK to apologise

After Observer report, families say the move would help heal country’s wounds

Paul Lashmar and Nicholas Gilby

[opinion] Britain owes an apology to my father and millions of other Indonesians – Kartika Sukarno
The daughter of the Indonesian president responds to our story about the propaganda war waged against him

UK’s propaganda leaflets inspired 1960s massacre of Indonesian communists

Pamphlets attacked the president and foreign minister

Paul Lashmar, Nicholas Gilby and James Oliver

(terbaru terbit 23 Januari 2022)

[unduh] Buletin Kenjataan2 – Buletin Perang Propaganda Rahasia Inggris *Seri Deklasifikasi Dokumen Rahasia Tentang Peran Inggris Dalam Pembantaian 1965-1966

******

How we destroyed Sukarno – independent.co.uk

Foreign Office `dirty tricks’ helped overthrow Indonesia’s President Sukarno in 1966. Over the next 30 years, half a million people died.

Paul Lashmar, James Oliver

Reddeway diterjunkan ke Singapura, lebih tepatnya di Phoenix Park, markas gabungan antara Kementerian Luar Negeri Inggris, Badan Dinas Intelijen Rahasia Inggris (SAS atau M16), dan Badan Intelijen Pusat AS (CIA). Ketiganya bersama-sama menjalankan operasi rahasia dengan misi utama propaganda anti-Sukarno sejak awal 1960-an. Pangkal persoalannya, papar Paul Lashmar dan James Oliver di buku Britain’s Secret Propaganda War 1948-77, adalah sumber daya alam.

Lashmar menulis bahwa salah satu faktor mengapa Indonesia bisa memperoleh kemerdekaan dari Belanda pada tahun 1949 adalah karena pemerintah AS menganggap Indonesia di awal kemerdekaan bukan sarang komunis. Pasukan Belanda juga dianggap lebih efektif diterjunkan ke Eropa bagian barat. Prediksi ini tentu menemui kekeliruannya dalam beberapa tahun setelahnya, terutama berkenaan dengan bangkitnya Partai Komunis Indonesia (PKI) dan gerakan kiri lain. Indonesia punya nilai strategis bagi Inggris dan AS, baik secara ekonomi maupun geografis. Inggris kala itu punya kepentingan bisnis di Indonesia termasuk 40 persen saham atau sekurang-kurangnya 100 juta poundsterling di Royal Dutch Shell yang mengontrol tiga per empat produksi minyak sebelum perang. Pada tahun 1959 investasi Inggris di Indonesia sudah mencapai 300 juta poundsterling. Secara geografis, Selat Malaka dinilai penting untuk Inggris dan AS untuk kepentingan rute kapal perang.

Baca selengkapnya di artikel Inggris juga Tunggangi G30S untuk Gulingkan Sukarno”, tirto.id 

simak pula G30S 1965: Inggris Sudah Lama Ingin Singkirkan Soekarno – tempo.co

referensi lainnya

Nota Laporan ‘British Foreign Office’ Desember 1964 tentang Indonesia : “A premature PKI coup may be the most helpful solution for the West – provided the coup failed.” 

Keterlibatan Pemerintah Inggris dalam Penggulingan Sukarno dan Kejahatan Kemanusiaan –Genosida 1965-1966

Deklasifikasi Dokumen Inggris / “The UK Files” Terkait Kebijakan Inggris Dalam Operasi Rahasia Penjatuhan Sukarno 1957-1959, Pembantaian Massal 1965-1966 dan Invasi Timor Timur – Kajian-kajian Mark Curtis

simak 1600 ‘entry’ lainnya pada link berikut

Daftar Isi Perpustakaan Genosida 1965-1966

Road to Justice : State Crimes after Oct 1st 1965 (Jakartanicus)

 

13047818_10209343119272764_8338060706038815101_o
13043485_10209343122352841_1135692553504633931_n (1)

Definisi yang diusulkan D. Nersessian (2010) untuk amandemen/ optional protocol Konvensi Anti-Genosida (1948) dan Statuta Roma (2000) mengenai Pengadilan Kejahatan Internasional. (disalin dari Harry Wibowo)

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s