Sebuah film yang merekam proses awal pembuatan album kompilasi Prison Songs: Nyanyian yang dibungkam. Project yang digarap oleh komunitas Taman 65 Bali ini dimaksudkan untuk melakukan pengarsipan sejarah melalui dialog dengan pencipta atau yang terlibat dengan tembang-tembang dari penjara Pekambingan-Denpasar untuk merekam ingatan-ingatan yang mulai tergusur termakan waktu dan tertekan arus pembutaan sejarah oleh rezim-rezim yang berkuasa.
Tembang-tembang yang awalnya adalah curhatan para tahanan politik akan kerinduan pada sanak keluarga dan juga harapan akan keadilan terukir di dinding-dinding dingin sel penjara Pekambingan, yang kini telah bertransformasi menjadi pusat pertokoan di jantung kota pulau Bali.
Semasa di penjara, berbagai cara dilakukan para tapol untuk menjaga semangat hidup. Dalam situasi dan kondisi yang mencekam serta diselimuti rasa putus asa, semangat kebersamaan pun muncul. Sebagian dari semangat hidup dilimpahkan untuk menghibur diri. Salah satu cara mereka adalah menggugah tulisan-tulisan menjadi tembang untuk dinyanyikan bersama dengan penuh harapan akan datangnya keadilan di hari esok. #SekepingKenangan #PrisonSongs #MelawanLupa #MenolakKetidaktahuan #Taman65 #Bali #Sejarah #Indonesia
Prison Songs (Nyanyian Yang Dibungkam) Membangun Jembatan Sejarah #1965
(Konser Prison Songs)
Komunitas Taman 65 : Memorabilia dan Rumah Sejarah Ingatan Kita
Memorial (‘Monumen Peringatan’) Taman 65.
Simak 1700 ‘entry’ lainnya pada link berikut
Daftar Isi Perpustakaan Genosida 1965-1966
Road to Justice : State Crimes after Oct 1st 1965 (Jakartanicus)


Definisi yang diusulkan D. Nersessian (2010) untuk amandemen/ optional protocol Konvensi Anti-Genosida (1948) dan Statuta Roma (2000) mengenai Pengadilan Kejahatan Internasional. (disalin dari Harry Wibowo)