simak pula
Oevaang Oeray, Pejuang Dayak Soekarnois – Hiski Darmayana
Bangkit Runtuhnya Partai Persatuan Dayak: Memoar JC Oevaang Oeray (1)
Kemelut Berujung Terbentuknya Dua Faksi: Memoar JC Oevaang Oeray (2)
Partindo, Nasionalisme Mencari Ideologi: Memoar JC Oevaang Oeray (3)
oleh Syafaruddin Usman, MHD
In West Kalimantan, Partindo was also accused of being a political partner of the PKI (Rachman et al. 1970:218). One priority of the New Order government was the removal of the Partindo governor, Oevaang Oeray. While his direct ties with Communists were never established, apart from some cursory leftist comments, Oeray was a Soekarnoist. After a series of military-instigated student demonstrations to demand his resignation, Oeray was finally removed from the governorship on 12 July 1966 by a ministerial decision, instead of by presidential decree,59 and replaced by Colonel Soemadi, his deputy
Dipetik dari bab 5 buku REGIME CHANGE AND ETHNIC POLITICS IN INDONESIA – TAUFIQ TANASALDY
*didalam Bab 4 buku ini The Rise of Dayak Politics (1945-1960) ; *Bab 5 buku ini The Decline of Dayak Political Movements (1960-1971) kita bisa temukan peran Oevaang Oeray dalam perpolitikan lokal dan nasional
OVANG ORAY – Gubernur KALBAR Pertama dari PARTAI PERSATUAN DAYAK – Kayong Tv
Melalui siaran Radio Republik Indonesia (RRI) Pontianak pada 21 September 1967, Johanes Chrisostomus Oevaang Oeray mengultimatum kepada warga peranakan Cina untuk meninggalkan wilayahnya dan pindah ke kota kecamatan terdekat. Pada 11 Oktober 1967, diumumkan kepada seluruh kepala kampung agar menghadiri pertemuan besar dan bersiap-siap melakukan apa yang disebutnya Gerakan Demonstrasi.
Belum diketahui, apakah imbauan tersebut benar-benar datang dari Oeray atau bukan. Namun, R. Masri Sareb Putra (2017:114) dalam buku 101 Tokoh Dayak yang Mengukir Sejarah 2, meyakini pengumuman itu mencatut nama Oevaang Oeray, pemberitaan provokatif tersebut muncul dari Pelaksana Penguasa Perang Daerah (Peperalda) dan Kodam XII/Tanjungpura.
Baca selengkapnya di artikel “Tragedi Berdarah Pembantaian Mangkuk Merah”, https://tirto.id/cEUq
Simak 1300 ‘entry’ lainnya pada link berikut
Daftar Isi Perpustakaan Genosida 1965-1966
Road to Justice : State Crimes after Oct 1st 1965 (Jakartanicus)


Definisi yang diusulkan D. Nersessian (2010) untuk amandemen/ optional protocol Konvensi Anti-Genosida (1948) dan Statuta Roma (2000) mengenai Pengadilan Kejahatan Internasional. (disalin dari Harry Wibowo)