Tahun Tanpa Pempek (Petikan dari buku “Rumah di Tanah Rempah”)
Rekaman sejarah tentang apa yang terjadi di Kemaro, Palembang, Sumatera Selatan, muncul dari obrolan di Jakarta dengan seorang kawan…. Ia menyinggung tentang pulau seluas 32 hektar itu yang pernah menjadi penampungan konsentrasi bagi tahanan politik (tapol) yang diduga maupun dituduh sebagai simpatisan PKI.
Musi menjadi kuburan massal. Bau anyir dari tubuh yang membusuk atau merah darah yang membuat keruh air sungai, merupakan pertanda kematian yang nyata. Pada 1965-1966, masyarakat Palembang diliputi teror dan ketakutan. Kota bandar seketika senyap. Itu adalah tahun-tahun bagi mereka berhenti sejenak menyantap pempek dari belida yang hidup bersama bangkai-bangkai manusia.
***
Video ini dibuat oleh Tim Bincang di Kota, sebuah medium acara bincang-bincang tentang manusia, kota, dan relasinya. Pembacaan kisah dilakukan oleh Nurdiyansah Dalidjo dari petikan buku berjudul “Rumah di Tanah Rempah” (Gramedia Pustaka Utama, 2020) yang ditulisnya.
simak pula
Neraka Kamp Pulau Kemaro (Kemarau) : Para Tapol ’65 Dieksekusi atau Dibiarkan Mati Kelaparan……