Memoar Mendaki Bukit Usia – Pemuda Rakyat Dalam Tahanan Orde Baru : Kisah ‘Arsiparis’ Lagu-Lagu Tapol ‘65 dan Musisi Penjara Tuba bin Abdurahim

 
 

Para tapol ini, bagaimanapun, oleh sebab tragedi yang menimpanya, mungkin bertanya-tanya: mengapa ini semua terjadi? Apa salah saya? Sama seperti Pak Awal yang juga bertanya-tanya: Apakah kepahitan yang menimpa saya ini adalah buah dari kesalahan di masa lampau? Tidak ada jalan lain kecuali menjalaninya sebisa-bisa, sembari berharap gerak sejarah kelak berpihak pada mereka (dan mulai berpihak lewat catatan demi catatan yang kian “bersuara”). Dari sekian pertanyaan yang tidak ada jawabannya tersebut, barangkali hanya musik yang bisa “menjawabnya”: seluruh eksistensi, pada dasarnya, adalah tragedi, tiada jalan lain kecuali “merayakannya”. 

Itulah sebabnya, tulisan-tulisan Pak Tuba tidak hanya “tenang” dan “jenaka”, tapi juga “musikal”: di dalamnya ada tragedi atas eksistensi, tapi juga perasaan riang yang harus muncul untuk mensiasati ketiadaan jalan keluar.

dipetik dari Mendaki Bukit Usia dan Tulisan Pak Tuba yang Musikal – Syarif Maulana

Buku Lagu Para Tapol – historia

Tuba bin Abdul Rochim menyimpan buku berisi lagu-lagu yang dibuat para tahanan politik Orde Baru dari penjara ke penjara.

Kisah Cinta di Tepi Sungai Cisadane – historia

Seorang tahanan politik Orde Baru jatuh cinta pada gadis desa. Menjalin kisah di tepi Sungai Cisadane.

LAGU DARI PENJARA : Melati Di Tepi Cisadane – Yeremia Lalisang | #LaunchingBukuMendakiBukitUsia

simak dalam video ini senandung dari penjara lainnya yang dinyanyikan oleh Yeremia Lalisang dan Gloria (5 lagu dari buku lagu -arsip lagu yang dihimpun oleh Tuba bin Abdurahim) dan film Senandung karya Adi Mulyana yang diputar dalam acara peluncuran buku dan diskusi buku ini

RESENSI BUKU: Kisah Pak Tuba, Tahanan Pulau Buru yang Terus Bernyanyi – Syarif Maulana

Tuba Menuju Pulau Buangan – Bedjo Untung

Saya ditahan sejak 16 November 1965 dan dibebaskan pada 13 November 1979, lama dalam tahanan 14 tahun, tanpa pernah diadili di pengadilan manapun. Tempat-tempat penahanan yang saya singgahi, diantaranya: Polres Brebes, Buterpra/ Koramil Sawah Besar, Kodim Jakarta Utara/Kota, Penjara RTC (Rumah Tahanan Chusus) Salemba, Kamp Kerja Paksa Tangerang, Penjara Permisan Nusakambangan, Limus Buntu Nusakambangan dan Kamp Kerja Paksa Pulau Buru

Cerita Saksi Hidup, Akibat Kekejaman Pembantaian 1965

Mengenang Kembali Kamp Kerja Paksa di Tanggerang – Berita KBR

tuba-768x306

foto-foto Humas YPKP 65

Walau Sudah Lanjut Usia, Tuba Tetap Meminta Negara Minta Maaf – Berita KBR

simak pula

Jejak Pemuda ‘Revolusioner’ – Kesaksian Penyintas 65 Eks Pemuda Rakyat

Simak 1600 ‘entry’ lainnya pada link berikut,

Daftar Isi Perpustakaan Genosida 1965-1966

 

Road to Justice : State Crimes after Oct 1st 1965 (Jakartanicus)

 

13047818_10209343119272764_8338060706038815101_o13043485_10209343122352841_1135692553504633931_n (1)

Definisi yang diusulkan D. Nersessian (2010) untuk amandemen/ optional protocol Konvensi Anti-Genosida (1948) dan Statuta Roma (2000) mengenai Pengadilan Kejahatan Internasional. (disalin dari Harry Wibowo)

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s