Sri Wahyuni (Bu Nik) : Disasar Karena Menari *simak “Cucuku” Frau featuring Kohler Clarinet Quartet dan “Rawa Pening” Kroncongan Agawe Santosa Berdasar Lagu Yang Ditulis Bu Nik #Penyintas65

Cucuku

 

Sengsara nenek menjaga cucu

Dalam peristiwa Gestapu

Tiap hari lari ke sana ke mari

Luputkan diri dari bahaya

Siang malam cucu memanggil-manggil

Dengan sedih nenek menjawabnya

“Bapak, Ibumu, di penjara.” _

 

Lagu ciptaan Sri Wahyuni

ketika dia berada di penjara (1965- 1969)

 

simak

halaman 58 – 62 Dalam Buku KISAH PARA PEREMPUAN PENYINTAS YANG TAK KUNJUNG MERAIH KEADILAN (silahkan unduh) pada Bab 4 Yogyakarta: Para Nenek yang Bersuara untuk Kebenaran dan Keadilan

Proses Rekaman lagu “Cucuku” yang digubah Frau featuring Kohler Clarinet Quartet. Untuk gelaran Selamatan Anak Cucu Sumilah

 

jaga jaga Sambil merayakan harlah ke-14 Kiprah Perempuan Yogyakarta, tanggal 15 Maret ini, mari kita menonton video proses rekaman lagu “Cucuku” yang digubah Frau featuring Kohler Clarinet Quartet. Lagu ini merupakan satu dari dua lagu yang ditulis oleh Sri Wahyuni (Bu Nik), yang bisa kita dengarkan di mini album SRI.

Sepulangnya dari tahanan di tahun 1971, rumah Bu Nik sudah bukan miliknya lagi. Suaminya menghilang dan keluarganya entah kemana. Dengan statusnya sebagai mantan tahanan politik 1965,

Bu Nik berjuang membangun kembali hidupnya di usia yang tak lagi muda. Bu Nik bukan satu-satunya. Pasca keluar dari penjara, bapak-ibu penyintas kekerasan tahun 1965 banyak kehilangan harta-benda dan izin untuk bekerja. Kini, sebagai lansia, akses terhadap pelayanan kesehatan tidak dapat dengan mudah didapatkan.

Dengan status sebagai eks-tapol, bapak-ibu penyintas kekerasan 1965 banyak kehilangan harta-benda serta izin untuk bekerja. Pasca keluar dari penjara, mereka harus berjuang membangun kembali hidup di usia yang tak lagi muda. Perjuangan bapak-ibu tidak mudah. Terkadang tanpa keluarga dan dengan status sebagai eks-tapol, akses pelayanan kesehatan khusus lansia tidak mudah mereka dapatkan, bahkan hingga sekarang.

Dengan kesadaran tersebut, program ‘Jaga-Jaga’ dibentuk untuk memberikan dukungan bagi pemenuhan kebutuhan layanan kesehatan lansia penyintas kekerasan masa lalu. Program ini merupakan program penggalangan dana yang digagas oleh sejumlah seniman, akademisi, dan aktivis hak asasi manusia. Dana dari program Jaga-Jaga dikelola sesuai kebutuhan oleh komunitas Kiprah Perempuan (KIPPER) bersama dengan Forum Pendidikan dan Perjuangan HAM (FOPPERHAM). Dana bersumber dari siapa saja, termasuk kita.

Dukungan teman-teman bagi ibu-ibu penyintas kekerasan 1965 melalui program ‘Jaga-Jaga’ sangat disambut dengan hangat. (silahkan simak bagian keterangan dalam link youtube diatas untuk donasi dan pembelian cd #KotakHitamSri)

 

Lagu ini dikarang liriknya oleh Sri Wahyuni, mantan tahanan politik 65. Aransemen oleh Erie Setiawan. Video ini dibuat sebagai bagian dari pendokumentasian karya musik kroncong bersejarah yang belum pernah terpublikasikan sebelumnya. Lagu ini dinyanyikan sebagai bagian dari pertunjukan teater Gejolak Makam Keramat, dipentaskan 13 Juli 2017 di PKKH, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

 

In Defiance: Voices of Torture Survivors, Sri Wahyuni – Asia Ajar

simak pula

JAGA JAGA : Penggalangan dana secara kreatif yang digagas oleh seniman, akademisi dan aktifis HAM yang peduli pada pelanggaran HAM Genosida 65 (Kiprah Perempuan – KIPPER)

Dari Temu Rindu, Selamatan Nak Cucu Sumilah hingga Gejolak Makam Keramat : Teaternya Para Penyintas Yogyakarta Yang Tak Pernah Menyerah

1700 ‘entry’ lainnya pada link berikut

Daftar Isi Perpustakaan Genosida 1965-1966

Road to Justice : State Crimes after Oct 1st 1965 (Jakartanicus)

 

14542544_1036993449746974_4443364972569517121_o

13047818_10209343119272764_8338060706038815101_o13043485_10209343122352841_1135692553504633931_n (1)
Definisi yang diusulkan D. Nersessian (2010) untuk amandemen/ optional protocol Konvensi Anti-Genosida (1948) dan Statuta Roma (2000) mengenai Pengadilan Kejahatan Internasional. (disalin dari Harry Wibowo)

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s