** Penundaan Pemilu – historia.id
*****
Manifes Pemilihan Umum PKI – Disahkan Kongres V PKI -1954
“Menjelang detik-detik penyelenggaraan Pemilu ke-12 tanggal 17 April 2019, tidak salah jika menengok kembali catatan sejarah tentang Pemilu pertama kali tahun 1955 yang mendapat pujian dunia, kendati suasana bangsa sangat beklum tertata dan bahkan panitia di TPS banyak yang buta huruf namun inilah Pemilu paling berkualitas dan paling “Jurdil”.
Pemilu 1955 dikenang sebagai Pemilu dengan tingkat partisipasif masyarakat paling tinggi hingga membuahkan Pemilu paling demokratis yang ditandai dengan pelaksanaan yang aman, lancar, jujur dan adil.”
selengkapnya Mengenang Pemilu Berkualitas https://itjen.kemdikbud.go.id/
Pada Pemilu 1955 PNI keluar sebagai partai nomor wahid untuk pemilu parlemen. Partai berlambang banteng ini menang dengan persentase suara nasional 22,3 persen. Hanya unggul sedikit dari Masyumi di urutan kedua dengan persentase 20,9 persen. Di tempat ketiga ada NU dengan 18,4 persen dan PKI di posisi keempat dengan 16,4 persen.
Perolehan PKI jelas jadi kejutan, mengingat partai kiri itu babak belur usai Peristiwa Madiun 1948. PKI juga tak pernah dapat jatah posisi di kabinet maupun pemerintahan sejak legalitasnya dipulihkan pada 1950 hingga 1955. Tapi selama lima tahun itu mereka sukses mengembangkan kuantitas keanggotaan.
……….
Dengan taktik yang kurang lebih sama, PKI juga meraih sukses di Pemilu Daerah 1957-1958. Bahkan kali itu PKI berhasil mengungguli PNI
Hasil akhir dari keseluruhan rangkaian pemilu DPRD pun tidak jauh dari perkiraan itu. Sebagaimana dicatat Greg Fealy dalam Ijtihad Politik Ulama (2009: 257), PKI secara mengesankan berhasil menambah perolehan suaranya hingga 27 persen dibanding perolehan pada 1955.
Berbanding terbalik dengan PKI, perolehan suara tiga partai besar lainnya justru turun. Fealy mencatat, suara Masyumi dan NU turun dengan persentase hampir sama, 7 persen. Sementara PNI justru terpuruk dengan persentase penurunan suara hingga 20,8 persen.
Setidaknya PKI mampu meraih suara mayoritas di 18 kota dan kabupaten. Kota dan kabupaten itu antara lain Kota Cirebon, Magelang, Salatiga, Solo, Semarang, Madiun, Blitar, Surabaya, Kabupaten Cirebon, Cilacap, Gunung Kidul, Sukoharjo, Klaten, Boyolali, Ngawi, Madiun, dan Magetan.
selengkapya Kesuksesan PKI di Pemilu Daerah Bikin Partai Lain Gusar – tirto.id
Sejarah Pemilu 1955: Tentara Punya Hak Pilih & Banyak Mencoblos PKI -tirto.id
Sejarah Pemilu 1955: Panitia Pemilihan Diculik hingga Dibunuh -tirto.id
Cara-Cara PKI Mengambil Hati Warga Akar Rumput Perdesaan – tirto.id
Pemilu 1955: Saling Tuduh Curang antara PNI dan Masyumi – tirto.id
Jelang Pencoblosan, Surat Suara Pemilu 1955 Dicuri -tirto.id
Sejarah Hari Coblosan Pemilu 1955: Barat Relatif Aman, Timur Rawan – tirto.id
Pemilu Daerah 1957: PKI Berjaya dan Gagalnya Pilkada Langsung -tirto.id
Laporan Tirto.id ditulis oleh Faishal Hilmy Maulida, alumnus Program Studi Ilmu Sejarah Universitas Negeri Malang dan menyelesaikan studi magister di Departemen Ilmu Sejarah Universitas Indonesia. Menulis tesis tentang perwakilan politik dan gejolak politik setelah Pemilu 1955.
Kumpulan Artikel Muhidin Dahlan Tentang PKI dan Pemilu 1955
19 Janji PKI di Pemilu 1955 yang Diperjuangkan Sampai Mati Setelah Pemilu
PKI Pemenang Pemilu 1955 di Yogyakarta
Di Karesidenan Surakarta PKI Juara Pemilu 1955
PKI Pemenang Pemilu 1955 di Karesidenan Semarang
Pemilu 55 dan Lobi PKI untuk Gelora Bung Karno
PKI Kalahkan Golkar di Museum H.M. Soeharto
40 Komik Strip PKI Pemilu 1955
Di Pemilu 1955, PKI Posisi 3 di Jawa Barat
Caleg “Orang-Bola” dari PKI di Pemilu 1955
Depagitprop CCPKI
Pertahankan Republik Proklamasi 1945!
Antara penerbitan brosur ini dan saat pemilihan umum untuk Konstituante hanya ada jarak beberapa minggu. Untuk menghadapi peristiwa penting ini dengan yakin, perlu bahwa, pertama, semua pengalaman terpenting dari pemilihan umum untuk Parlemen yang lalu dipelajari, dan kedua, diketahui dengan jelas tugas-tugas untuk menyelamatkan Republik Proklamasi dalam pemilihan umum untuk Konstituante yang akan datang.
Referat kawan Aidit ini menjelaskan dengan lengkap, sederhana dan jelas, dua hal tersebut. Oleh sebab itu, perlu sekali referat ini dipelajari, didiskusikan, dengan tujuan menguasai isinya, sehingga pemilihan Konstituante bisa ditempuh oleh tenaga-tenaga progresif dengan daya juang yang lebih besar dari pada pemilihan Parlemen yang lalu.
sumber (klik) : THE INDONESIAN ELECTIONS OF 1955 – Herbert Feith
Rincian Perolehan Suara Tiap Propinsi
PEMILU 1955
Jawa Kalimantan Kep.Maluku Kep.Tenggara Sulawesi Sumatera
PEMILU KONSTITUANTE 1955
Jawa Kep.MalukuMaluku Kep.Tenggara Sulawesi Sumatera
PEMILU DAERAH 1957
simak pula 1500 ‘entry’ lainnya pada link berikut
Daftar Isi Perpustakaan Genosida 1965-1966
Road to Justice : State Crimes after Oct 1st 1965 (Jakartanicus)
Definisi yang diusulkan D. Nersessian (2010) untuk amandemen/ optional protocol Konvensi Anti-Genosida (1948) dan Statuta Roma (2000) mengenai Pengadilan Kejahatan Internasional. (disalin dari Harry Wibowo