Salatiga Kota Merah satu edisi terbitan majalah Lentera yang dikelola Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Fiskom UKSW tetiba seperti kembang api yang meluncur sendirian dan menggelegar di angkasa. Tak lain karena liputannya yang menggegerkan ‘status quo’ (kaum konservatif) yang berakibat BREDEL oleh pihak kampus. Muncul aksi solidaritas yang luas dari kalangan pers mahasiswa dari berbagai kampus selain dari masyarakat sipil lainnya. Demikian pula muncul pemberitaan dan protes dari kalangan pers mahasiswa melalui medianya masing-masing baik online maupun terbitan fisik.
Apakah benar Lentera muncul sendirian di tengah kesenyapan pers mahasiswa meliput dan memberitakan persoalan sejarah kelam genosida politik yang pecah sejak akhir tahun 1965. Sementara kita tahu sejak publikasi hasil penyelidikan KOmnas Ham tentang kejahatan HAM berta 1965, persiapan International People Tribunal, pelaksanaan hingga pembacaaan putusan sidang hingga respon oleh pemerintah dengan Simposium Nasional 1965 dan rentetan peristiwa selanjutnya jagat politik kita begitu hingar bingar dengan perkara ini .
Saya melakukan pelacakan cepat melalui mesin pencari google dan saya memperoleh kesan ada kesenyapan itu. Walau bukan sama sekali bungkam dan harus diakui pengamatan ini masih bersifat sementara serta hanya teramati sejauh yang terpublikasi secara online. Saya menemukan 2 lagi laporan utama atau edisi khusus perkara 1965. Selain Salatiga Kota Merah ada terbitan/edisi khusus majalah Perspektif ‘Suara yang Dibungkamoleh Persma (Pers Mahasiswa) Fisip Universitas Brawijaya, dan jejak laporan utama ‘Tribunal 1965’ oleh LPM Dians – Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya. Selebihnya adalah pemuatan artikel dan pemberitaan lepas, tetapi umumnya hanya berupa tinjauan buku dan laporan kegiatan semacam putar film, diskusi.
*semoga admin genosida 65-66 salah, silahkan kirim informasi bila ada lagi terbitan persma online maupun cetak yang menyoal 1965 secara kritis
Salatiga Kota Merah
unduh disini Salatiga Kota Merah
Suara Yang Dibungkam
*Perspektif diterbitkan Persma (Pers Mahasiswa) Fisip Universitas Brawijaya

unduh disini Suara Yang Dibungkam
Penyelesaian kasus Genosida 1965-1966 belum menemui titik terang. Negara belum memperlihatkan niat baik yang serius untuk menyelesaikan kasus pelanggaran HAM berat ini. Mengakarnya narasi Penguasa Orde Baru, membuat masyarakat belum bisa terbuka melihat secara obejektif peristiwa berdarah ini. Tidak mungkin kita begitu sajmembiarkan bangsa ini terus dalam bayang-bayang masa lalu, dan membiarkanjutaan anak bangsa yang menjadi korban terus menanggung beban derita. Sudah seharusnya kita bergerak maju, dengan jalan sejarah harus diceritakan secarajujur. Terbitan kali ini, mencoba menggali fakta sejarah dari aral lokal dari peristiwa genosida, khusunya di Makassar dan cerita dibalik Kamp Pengasingan
Moncongloe di mana para tahanan politik menderita selama bertahun-tahun.
Setidaknya kita bisa tahu dan merasakan bahwa peristiwa itu ada didekat kita,dan kita harus mengambil sikap yang jelas terhadap sejarah.
Moncongloe di mana para tahanan politik menderita selama bertahun-tahun.
Setidaknya kita bisa tahu dan merasakan bahwa peristiwa itu ada didekat kita,dan kita harus mengambil sikap yang jelas terhadap sejarah.
“Sejarah (selalu saja) ditulis oleh pemenang, karenanya kami menuntut sebuah dunia tanpa persaingan sehingga menang dan kalah hanyalah sejarah lainnya yang ditulissecara bersama-sama oleh semua orang”
_ Catatan Kaki “Kaki
Tangan Demokrasi dan Keadilan”
Tangan Demokrasi dan Keadilan”
Terang Yang Tak Kunjung
Terbit
Terbit
Majalah CATATAN KAKI
[Kaki Tangan Demokrasi dan Keadilan]
Unit Kegiatan Pers
Mahasiswa Universitas Hasanuddin (UKPM UH)
Mahasiswa Universitas Hasanuddin (UKPM UH)
Unduh
atau

1965 – Booklet Mahkamah No 3/2018 (Persma FH-UGM)
LPM Dians – Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya
Lapora Utama : PUTUSAN TRIBUNAL: NEGARA INDONESIA BERSALAH ATAS KEJAHATAN TERHADAP KEMANUSIAAN PADA TRAGEDI 1965 – JANUARI 7, 2016
Scientiarum (SA), lembaga pers mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana
Lembaga Penerbitan dan Pers Mahasiswa (LPPM) Nuansa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY)
LPMINSTITUT.COM – UIN JAKARTA
Sketsa – Persma Unmul
Lembaga Pers Mahasiswa Himmah UII
Balairung – LPM UGM\
Persma.Org
Di gelanggang mempertahankan hidup itu, mereka melakukan apa saja. Menjadi tukang bersih-bersih di studio teater, mendirikan warung makan, sampai menjadi karyawan di perusahaan-perusahaan otomotif sampai televise – Prasetyo Wibowo
Simak 1700 ‘entry’ lainnya pada link berikut
Daftar Isi Perpustakaan Genosida 1965-1966
Road to Justice : State Crimes after Oct 1st 1965 (Jakartanicus)