…….. bahkan kejahatan kemanusiaan dan genosida tetap diawetkan dan dirayakan (diantaranya melalu impunitas, dan mengawetkan hoax orba) jauh setelah ‘raja jagal’ (dan orba) tersungkur dan hingga masuk liang kubur.
Simak! Temuan dan Rekomendasi Majelis Hakim International People’s Tribunal 65
Ringkasan Temuan dan Rekomendasi Sidang IPT 1965
KEMANUSIAAN TAK BISA DIBUNGKAM
(lawan penggelapan sejarah dan masa depan negeri)
bagian 1 emak e tole nembange genjer-genjer
bagian 2 setengah abad kesunyian
bagian 3 Lawan Penggelapan Sejarah 65-66 dan Masa Depan Negeri!
“Kebenaran memang tidak pernah absolut dan manusia tidak pernah lepas dari interpretasi. Namun hal ini bukan berarti bahwa manipulasi dan pembohongan bisa dibiarkan dan disamakan dengan suatu bentuk interpretasi. Ada hal yang jauh berbeda dari manipulasi dan interpretasi.
Dan seni bisa digunakan untuk menutupi, bahkan mendukung manipulasi publik. Hal ini telah terjadi pada masa Orde Baru. Namun dalam karya-karya Andreas Iswinarto, seni adalah untuk mempertanyakan dan melawan manipulasi yang telah merajalela. Seperti kata George Orwell: Pada masa kebohongan universal merajalela, menyatakan kebenaran menjadi hal yang radikal.”
Soe Tjen Marching
Mereka yang bersenjatakan senapan dan peluru, mereka yang mempersiapkan diri menghadapi meriam dan tank, seringkali, sejarah menunjukkan, takut pada kata, warna, nada, juga gerak. Mereka takut pada seni yang tak mereka mengerti tapi mampu menggugah orang ramai.
Tidak heran jika di bawah kuasa tiran otoritarian pemberangusan berekspresi menjadi sebuah hal yang lazim. Pengusiran dan penggusuran jadi hal yang biasa, dan kekerasan menjadi bagian dari bahasa politik. Ketika kebebasan rakyat dirampas, para penguasa sebetulnya sedang memindahkan ketakutan mereka.
Seni yang mengikrarkan diri memuliakan manusia dan kemanusiaan selayaknya membebaskan manusia dari ketakutan ini. Karena kuas lebih tangguh dari peluru!
Joshua Oppenheimer
karya Andreas Iswinarto
klik portofolio perupa
bagian 1 emak e tole nembange genjer-genjer
#NyanyianYangDibungkam #ApinyaTakkanPadam
kalabendu 01
emak e tole, nembange genjer-genjer 02
emak e tole, nembange genjer-genjer 03
si fasis; sang patriark itu
(dai nippon lantas orba)
fondasi jalan tol pembangunanisme (kapitalisme)
emak e tole, nembange genjer-genjer 04
(Biji – Kesaksian.) Bunga (Kebenaran) dan Tembok (Sejarah Palsu-‘Sejarah Berseragam”)
Jika kami bunga
Engkau adalah tembok itu
Tapi di tubuh tembok itu
Telah kami sebar biji-biji
Suatu saat kami akan tumbuh bersama
Dengan keyakinan: engkau harus hancur!
(dipetik dari Bunga dan Tembok – Wiji Thukul)
emak e tole, nembange genjer-genjer 05
emak e tole, nembange genjer-genjer 06
survivor
untitle 1
untitle 2
akar ‘beringin’
lolong telinga yang tertukar
langkah-langkah tak berjejak
akar dan dalang
(meminjam judul buku Suar Suroso diterbitkan Ultimus)
gua garba luka, merunduk malam
menulis kitab malam
banyak yang tidak diterbitkan, lebih banyak lagi yang tidak dituliskan
Pesta Emas, Jenderal?
api revolusi, api cinta, hingga ajal menggelinding
bagian 3 Lawan Penggelapan Sejarah 65-66 dan Masa Depan Negeri!
momok hiyong
(terinspirasi puisi wiji thukul)
negri ngeri
karpet merah kapitalisme (neo-imperialisme)
Fondasi dan Jalan Tol Kapitalisme Indonesia (Pembangunanisme)
nekolim terkekeh-kekeh
kekayaan alam dan kedaulatan ekonomi digadaikan
berdansa tango dan cha cha diatas ladang pembantaian
monumen bapak pembangunan (jagal)
bintang jasa pembantaian
lawan impunitas para jenderal
politik sepatu lars / militerisme
ring of fire (lingkaran setan kekerasan)
baratayudha (pandawa) palsu. sejarah palsu
rezim kekerasan (politik, ekonomi, sosial, budaya) terus berlanjut
tuturan (ingatan) mengalir sampai jauh (1)
tuturan (ingatan) mengalir sampai jauh 2
no more killing field (1)
no more killing field (2)
bersih desa
daftar merah
kali anyir
eksekusi tanpa pengadilan. tak tercatat
kubur massal buruh dan gerakan buruh
liang lahat
kubur massal petani, uupa dan gerakan tani
genjer-genjer, fitnah seksual dan penghancuran gerakan perempuan
kubur massal gerakan dan sejarah perempuan
jejak hitam pulau buru
bingkai sejarah 65-66
setengah abad kesunyian (1965-2015)
…selama belum ada pertanggungjawaban negara, pelanggaran HAM (hak asasi manusia) berat (kejahatan kemanusiaan) merupakan kejahatan yang berkelanjutan.
bab-bab sejarah harus diperjuangkan dan masa depan harus direbut
nyalakan api kebenaran
menolak lupa, menolak diam
menanam (benih kebenaran dan keadilan) adalah melawan
simak 1700 ‘entry’ lainnya pada link berikut
Road to Justice : State Crimes after Oct 1st 1965 (Jakartanicus)

Definisi yang diusulkan D. Nersessian (2010) untuk amandemen/ optional protocol Konvensi Anti-Genosida (1948) dan Statuta Roma (2000) mengenai Pengadilan Kejahatan Internasional. (disalin dari Harry Wibowo)
Menyukai ini:
Suka Memuat...
Terkait