“…tidak tahu, tidak mau tahu, pura-pura tidak tahu atau – inilah yang tragis – takut untuk tahu..
Peristiwa G30S adalah peristiwa politik. Ia berdampak hebat pada seluruh segi kehidupan bangsa. Tetapi yang paling tragis, lebih tragis dari peristiwanya sendiri, adalah dampaknya di bidang kebudayaan. Proklamasi Kemerdekaan 1945 bukan sekadar pemerdekaan politik. Tapi juga seruan pemerdekaan kebudayaan. Pemerdekaan dari kebodohan. Pemerdekaan dari rasa takut”
(Hersri Setiawan, Memoar Pulau Buru hal 9-10)
Asvi Warman Adam : Penindakan Berbau Komunis Dinilai Kemunduran, Tak Berbudaya
Asvi Warman Adam : Kemunculan Atribut PKI Dinilai Pengalihan Isu
Hiruk pikuk ‘bahaya’ komunis: sampai kapan? – Ariel Heryanto [theconversation]
Vedi R. Hadiz “Isu Komunis Dimainkan dalam Persaingan Oligarki”
Palu Arit: Penampakan yang Menghantui Indonesia – Soe Tjen Marching.
Mengoreksi Cara Berpikir Kaum Orbais Melihat Komunis- Roy Murtadho
Fobia 1965: Tidak Mudah Melawan Kegamangan – Made Supriatma
Lebih dari 50 tahun sejak peristiwa G30-3, komunis masih dianggap sebagai hal yang mengancam negeri ini. Hal-hal yang berbau komunis masih diberangus. Termasuk buku-buku, diskusi-diskusi yang berbau kiri, tetap tak bisa leluasa beredar di negeri ini.
(liputan Tirto.id)
Laporan 1: Orde Baru Ternyata Masih Ada
Laporan 2: “Negara Hadir untuk Jujur pada Sejarah”
Laporan 3: Musim Paranoia PKI Belum Berlalu
Laporan 4: Komunisme dan Bangkitnya Rezim Pengecut
Laporan 1: Menjerat Para Penyebar Komunisme Lewat Revisi KUHP
Laporan 2: Membuka Kembali Era Represif dengan Revisi KUHP
Laporan 3: Hantu Komunisme yang Masih Saja Ditakuti
Laporan 4: “Ketakutan Muncul Negara Komunis Sebenarnya Sudah Tak Ada”
Riset-riset Persepsi Publik Tentang Film G30S/PKI, Komunisme dan Kebangkitan PKI (2017)
#TajukTempo Akhiri Phobia Komunisme
Gambar Palu Arit, Kuntilanak yang Menciderai Akal Sehat Kita – HERU MARGIANTO
Militerisme dan Histeria Anti-Komunis – Bonnie Setiawan
Mitos Propaganda: Kalau PKI Tidak Diberantas, Kitalah yang Binasa – Soe Tjen Marching.
Pelabelan PKI, Stigmatisasi Paling Kejam – MF Mukthi dan Risa Herdahita Putri
Jadi sebenarnya apa yang ditakutkan dari Komunis?
(belajar dari Kerala) – Made Supriatma
Bung Karno: Saya Anti Komunisto-Phobi! – Rudi Hartono
Marhaban Ya Sweeping Buku Kiri- Muhidin M Dahlan
Zombie Komunis – Windu W Yusuf
Menakuti ‘Senyap’ dan Paranoia Kiri
Anti Komunisme yang Salah Arah – Wilson Bhara Watu
Kepentingan Melawan Histeria Anti Komunis – Irwansyah
Komunisme Dan Penstrukturan Kebodohan – Michael Siahaan
Dongeng Bahaya Laten PKI dan Meludah Ke Udara – Teguh Hartwell
Palu Arit Selalu Bikin Sengit.- Hendri F. Isnaeni
Media dan Kebangkitan PKI – Wisnu Prasetya Utomo
Hantu Bernama PKI – Muhamad Muchlis
Jason Ranti Bahaya Komunis
terus terang aku khawatir
dengan komunis di tanah air
yang belakangan hidup kembali
dari dalam gang,
di pikiran, di pinggiran,
di selangkangan
ini mungkin tanda-tanda
kudetanya yang mutakhir
ooo.. telepon nine one one!
belakangan muncul simbol
di mana-mana,
di langit-langit,
di layar kaca
di kepala,
di internet,
di jendela
di kaos band metal,
di bawah terpal,
di balik aspal
oooo, ow! mana di mana
maka pertama kuamankan
keluarga dari bahan pangan
yang mengandung unsur komunis,
yang manis manis
yang manis manis,
yang marxis marxis
akan kularang itu chinese food,
itu babi merah,
itu kolang-kaling
vodka rusia dan sayur genjer,
semua kubredel!
aku siaga, selalu waspada,
bahaya merah di mana-mana
kini curiga waktu kulihat
istri tercinta rambutnya merah
bibirnya merah, behanya merah,
kukunya merah, sepatunya merah
oh, istriku mengapa kau merah?
mungkin ia agen rahasia?
oooo, sudah kuduga
baru kemarin aku terkejut
aku tersudut lalu menyebut
waktu kulihat anak pertama
begitu asik dengan pr berhitung
i er san se s
ungguh komunis telah menyusup
jauh kedalam sekolahan
coba bayangkan palu dan arit
kini diajarkan
dalam bentuk aritmatika
oo ilmu neraka
aku berfikir lalu terkilir
orang orang kiri seperti penyihir
kulihat dunia dit-tik nadir
kulihat negara terombang ambing
orang orang kiri mendadak hadir
kucari petunjuk didalam kitap
susuri kalimat biar k-mantap,
kubaca kiri menuju kanan,
mulai dari kiri menuju kekanan
kini kusadar apa yang ku buat
aku membaca mulai dari kiri
oh ini buku pasti buku kiri,
ohhh buku ku bakar
aku kawatir aku gemetar
tiada pilihan selain kedokter
aku rebahan disamping suster
ia tanyakan kupunya keluhan
aku katakan itu komunis
buat jantung berantakan tak karuan
suster ambilkan itu stetoskop
lalu dadaku ia tekan tekan
ia simpulkan ritme jantungku tak beraturan
ini gejalan aritmia aritmia aritmia
oh tuhan kenapa biarkan
arit keparat tinggal dibadan
ohh suster sialan
kini kiamat sudah mendekat/
aku berdoa aku berharap/
kepada tentara kepada malaikat/
kepada ormas yang super waras/
aku tak pernah berhenti berharap.

simak selengkapnya
Komik Aji Prasetyo : Produk Propaganda


simak 1600 ‘entry’ lainnya pada link berikut
Daftar Isi Perpustakaan Genosida 1965-1966
Road to Justice : State Crimes after Oct 1st 1965 (Jakartanicus)

