Sajak Nurdiana
12 November tahun dua enam,
memancar sinar dalam kelam,
khatulistiwa gempita meronta,
berlambang Palu Arit rakyat bangkit,
angkat senjata melawan Belanda,
yang telah menjajah tiga abad,
penguasa kalap bermata gelap,
membantai pejuang anti penjajah.Korban pahlawan di medan juang,
dari Banten hingga Silungkang,
di ujung senapan dan tiang gantungan,
gugur Egom, Dirdja, dan Hasan,
serta Si Patai dan Si Manggulung,
berpencaran makam pahlawan,
di Digul Ali Archam terpendam dalam,
bersama banyak kawan seperjuangan,
ribuan lagi dipenjarakan,
sekeluarga bersama bocah,
dibuang ke Digul, Tanah Merah,
Ternate dan Nusa Kambangan.
Tak kunjung usai kisah sejarah,
tahanan Digul Tanah Merah,
disiksa malaria, ular, buaya,
banyak penyakit, kencing berdarah,
duka nestapa ciptaan penjajah,
Digul menjadi neraka dunia,
pejuang tertempa bagai baja,
teguh tak luntur cita-cita.
Pejuang tangguh tak tertundukkan,
jasmani disiksa rohani perkasa,
seperlima abad hidup didera,
tetap setia untuk merdeka,
yang sempat pulang kampung tercinta,
jadi saksi kekejaman penjajah.
Betapa banyak pejuang tumbang,
pemberontakan tahun dua enam,
bagaikan obor nyala cemerlang,
bak mercusuar di alam kelam.
Pemberontakan tahun dua enam,
Sangkakala revolusi Indonesia!
LAGU (MARS) DUA BELAS NOVEMBER
belas November hari peringatan
kita pertama-tama
belas november hari peringatan
kita di Indonesia
ya itulah yang akan
dunia kemerdekaan
itu bersiaplah segera
rapat kawan kita semua
pengkhianat dunia
rapat kawan kita semua.
kawan di tiang gantungan
melayang jiwanya
dan istri dalam buangan
di dalam penjara
ya itulah yang akan
dunia kemerdekaan
itu bersiaplah segera
rapat kawan kita semua
pengkhianat dunia
rapat kawan kita semua.
[unduh] Pemberontakan November 1926
“Kami tancapkan kata mulia hidup penuh harapan. Suluh dinyalakan dalam malammu. Kami yang meneruskan kepada pelanjut angkatan.”
Yayasan Pembaruan 1961


sumber karya berikut adalah buku
Indonesia dari dua sudut pandang, yakni lingkungan dalam dan luar negeri.
Pemberontakan 1926-27 Melawan Pemerintah Kolonial Belanda yang ‘membakar’
daerah Sumatera Barat dan Banten
dan komunisme bersatu melawan penindasan.
wilayah Islam ortodoks. Namun, pernah melawan otoritas kolonial di bawah
bendera komunisme.
gerakan komunisme di Sumatera Barat. Saling silang pertarungan gagasan.
balik arah menuju komunisme. Langkah awal melawan pemerintah kolonial.
komunisme menyebar cepat. Mematangkan suasana perlawanan.
simak pula
SEJARAH YANG DIHILANGKAN : SEMAOEN DAN KADIROEN DI PANGGUNG POLITIK ‘ZAMAN BERGERAK’
SEJARAH YANG DIHILANGKAN : SAMA RASA SAMA RATA MAS MARCO KARTODI KROMO DI ‘DOENIA BERGERAK’
Jejak Henk Sneevliet di ‘Zaman Bergerak” : Seorang Marxis, Guru Pergerakan, Pendiri Indische Sociaal-Democratische Vereeniging (ISDV) Cikal Bakal Partai Komunis Indonesia (Sejarah Yang Dihilangkan)
SEJARAH YANG DIHILANGKAN : “ISLAMISME DAN KOMUNISME” HADJI MOHAMMAD MISBACH DI ZAMANBERGERAK
Zaman Bergerak : Mozaik Sejarah Gerakan Buruh Indonesia 1905-1926 (Sejarah Yang Dihilangkan)
Aliarcham : Kita terima pembuangan ini sebagai Resiko Perjuangan (Boven Digoel) [Sejarah Yang Dihilangkan]
12 November 1926 Sangkakala Revolusi ‘Indonesia’ : Pemberontakan PKI Melawan Kolonialisme Belanda 1926-1927 [Sejarah Yang Dihilangkan]
Mozaik Jejak Digulis : Dari Pemberontakan, ‘Gulag’ Boven Digul hingga Komite Kemerdekaan di Australia [Sejarah yang Dihilangkan]